Senin, 16 November 2015

Manusia dan Lingkungan

Yang dimaksud dengan lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar
 tempat hidup atau tempat tinggal kita, setiap makhluk hidup akan sangat
 terpengaruh oleh lingkungan hidupnya, sebaliknya makhluk hidup itu sendiri
 juga dapat mempengaruhi lingkungannya.
Makhluk hidup dan lingkungannya
itu mempunyai hubungan sangat erat satu sama lain, saling mempengaruhi
 lingkungannya. Makhluk hidup dan lingkungannya itu mempunyai hubungan
 sangat erat satu sama lain, saling mempengaruhi, sehingga merupakan satu
 kesatuan fungsional yang disebut “ekosistem"

Penciptaan Lingkungan Hidup
Kini tumbuh-tumbuhan raksasa itu telah punah dan dalam usia jutaan tahun
 terpendam di dalam bumi. Setelah kelahiran manusia, muncul jenis-jenis
baru tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan yang disediakan untuk lingkungan
 hidup manusia agar sejahtera hidupnya. Lingkungan itu perlu diolah dan
dimanfaatkan manusia sebaik-baiknya,supaya sesuai dengan maksud Allah
 menyediakan itu semua. Akal dan budi yang telah dianugerahkan Allah
kepada manusia, ia dapat mengolah bahan mentah yang telah tersedia di bumi,
 baik dipermukaan bumi, di perut bumi, maupun di dalam lautan dan di
dasarnya. Manusia juga disediakan bahan-bahan keperluan hidup yang
terkandung di langit.
Peranan Manusia dalam Melestarikan Lingkungan
Lingkungan hidup yang telah tersedia ini diciptakan untuk kepentingan
hidup manusia. Tetapi seringkali dalam rangka memenuhi kebutuhannya itu
 mengabaikan terjaminnyakeseimbangan lingkungan. Sementara itu
sumber-sumber alam abiotik yang berupa tambang-tambang yang tak dapat
 diperbaharui lagi semakin berkurang dan yang biotik tidak diperkembangkan.
Apabila manusia mengurus dan mengelola alam lingkungan dan berbagai
 kekayaan yang tersedia ini dengan sebaik-baiknya, seadil-adilnya,
maka kebaikan itu akan dinikmati manusiasecara awet dan lestari.
 Tetapi sebaliknya, apabila pengurusan alam ini tidak baik, boros dan
 serampangan, tidak adil dan tidak seimbang dalam melakukan eksplorasi
melewati batas dalam memperlakukan alam lingkungannya, niscaya azab
 Allah dan malapetaka akan datang kepada manusia. Dan itu tidak lain
 akibat perbuatan tangan manusia itu sendiri.
Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Lingkungan hidup berupa sumber alam merupakan kekayaan yang
disediakan untuk manusia, hendaklah manusia memanfaatkannya dengan
sebaik-baiknya.
a.       Air
Air merupakan kebutuhan pokok manusia, sejak penggunaan yang paling
kecil seperti untuk minum, masak, mencuci, dan lain-lain sampai pemanfaatan
air untuk pertanian. Pembangunan waduk untuk pengairan dan pembangkit
 listrik. Air juga kebutuhan yang paling esensial bagi manusia maka
Allah menyediakan air dimana-mana, hampir 4/5 permukaan bumi terisi air.
 Tanpa adanya air, manusia dan makhluk hidup lainnya tidak dapat
berlangsung,bahkan segala yang hidup ini mulanya diciptakan Allah
dari air. Air laut yang asin dimanfaatkan oleh manusia untuk jalur
transportasi antar pulau dan benua.Selain itu air laut dapat pula dibuat garam,
 tempat mencariikan dan di dalamnya terkandungkekayaan alam baik yang
 sudah ditemukan manusia maupun yang masih terpendam
sebagai harta karun.
b.      Tanah
Penggunaan tanah untuk pertanian dimulai sejak cara yang paling
sederhana hingga penggunaanmekanisasi pertanian yang modern. Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi telah memungkinkantanah memberikan
 hasil yang berlipat ganda, yaitu peningkatan produksi panen yang
 berasal dari tanah. Kurang lebih 200 ayat dalam al-Qur’an yang menerangkan
 masalah botani (ilmu tumbuh-tumbuhan) yang menunjukkan pentingnya
 sektor tersebut. Botani sebagai ilmu yang berdiri sendiri berguna dalam
kehidupan manusia, karena dengan pengetahuan itulah manusia dapat
 mengambil manfaat dari berbagai jenis tumbuh-tumbuhan, keajaiban,
 keindahan, kehalusan tumbuh-tumbuhan itu mengundang manusia membuka
 mata hatinya dan berpikir, bahwa semua kejadian itu adalah dengan
 kekuasaan Allah Swt. Tinggallah upaya manusia, sejauh mana aktivitasnya
 menggarap bumi dan mengolah tanah. Dalam hubungan ini
 Rasulullah Saw menandaskan :
Tiadalah seorang muslim bercorak tanam, lalu hasilnya dimakan 
oleh burung, manusia ataupun hewan, melainkan kepadanya sedekah”.
(HR. Bukhari dan Muslim). Dengan demikian tidak sepatutnya bumi
dibiarkan terlantar, tidak dimanfaatkan melainkan perlu dimakmurkan
untuk kesejahteraan manusia.
c.       Hutan
Hutan berperan sebagai pelindung banjir, longsor, dan penyimpanan
 penyediaan air di pegunungan, kayu-kayu besar dan daun-daunnya
 yang rimbun serta akar-akar yang menjalar bersama-samasemak-semak
 di sekitarnya menampung air hujan yang selalu turun di pegunungan.
Air tersebut menyerap ke dalam tanah dan di sela-sela rimba, kemudian
 muncul mata air yang tetap bening melalui kali dan terhimpun
menjadi sungai. Dari hutan juga dapat diperoleh bermacam-macam
hasil untuk keperluan kehidupan,seperti rotan untuk alat-alat rumah tangga,
 kayu untuk bahan pembuat rumah, kursi, meja,bahan baku kertas,
 dan sebagainya. Kecuali itu hutan adalah tempat perlindungan bagi satwa
 dan beraneka jenis hewan.
d.      Pertambangan
Di lingkungan kita terdapat sumber kekayaan yang berada di dalam perut
 bumi dikenalsebagai bahan tambang. Bahan-bahan tambang itu sangat
 bermanfaat bagi kehidupan manusia. Apabila kita telah sejumlah
 ayat al-Qur’an, disana kita dapati isyarat tentang adanya mineraldalam
 bumi yang dapat dikeluarkan melalui eksplorasipertambangan,
 pada QS. 57:4 disebutkan:
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa:
 Kemudian Dia bersemayam di atas ´arsy. Dia mengetahui apa 
yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan
 apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan 
Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha 
Melihat apa yang kamu kerjakan”. (QS. 57:4).
Ayat tersebut memberikan gambaran dan isyarat yang merangsang manusia
 untuk melakukaneksplorasi kekayaan alam. Bahwa apa yang masuk dalam
 bumi dan keluar dari padanyamemberikan petunjuk adanya “sesuatu” yang
 tersimpan dalam perut bumi yang perlu ditelitidan dimanfaatkan manusia.
Pencemaran Lingkungan
Polusi atau pencemaran adalah suatu keadaan dimana kondisi suatu habitat
 (tempat dimana makhlukhidup itu berada) tidak murni lagi, karena pengaruh
 terhadap habitat tersebut. Pencemaran lingkungan disebabkan oleh
 berbagai hal, terutama disebabkan perbuatan dantingkah laku manusia yang
 tidak memperhatikan keserasian alam dan kelestariannya.
Krisis lingkungan yang tengah terjadi sekarang ini adalah akibat
 kesalahan manusia menanggapi persoalan ekologinya, begitu menurut
 ahli sejarah, Lynn White Jr. apa yang dilakukan manusiaterhadap lingkungan
 hidupnya bergantung pada apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka
 sendiri dalam hubungannya dengan apa yang ada di sekitar mereka.
 Lebih tegas lagi dikatakannya, bahwa akar dari sumber krisis
 lingkungan manusia hari ini sangat dipengaruhi oleh keyakinan tentang
 alam kita dan takdirnya yaitu oleh agama.
 Pencemaran lingkungan itu dapat berupa:
Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan berbagai hal, seperti sampah-sampah plastik,
kaleng-kaleng, rongsokan kendaraan yang sudah tua. Plastik tidak dapat hancur
 oleh proses pelapukan dan besi tua menimbulkan karat, sehingga tanah
 tidak dapat ditumbuhi tanaman. Pemakaian pupuk yang terlalu banyak,
 tidak wajar dan tidak menurut aturan yang telah ditentukan bisa juga
 menyebabkan polusi tanah. Tanah pertanian menjadi kering dan keras,
 karena jumlah garam yang besar akan menyerap air tanah.
 Guna mencegah atau mengurangi polusi tanah ini maka pemakaian pupuk
 di daerah pertanian hendaklah menurut aturan yang telah ditentukan. Sampah-
sampah pun harus dibuang di tempat pembuangan atau dibakar di tempat yang
telah tersedia.
Pencemaran udara
Pencemaran udara disebabkan bermacam-macam pula, bisa disebabkan
 asap keluar dari pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor dan bisa juga
 disebabkan hawa tubuh manusia atau pemukiman yang terlalu padat
 dan sesak. Makin besar jumlah penduduk, bersamaan dengan
 berkembangnya ilmu pengetahuan, makin banyak pula pabrik
didirikan serta diproduksi mesin-mesin serta kendaraan bermotor
 untuk mencukupi kebutuhan penduduk, dan karenanya polusi udara
 semakin buruk. Polusi udara dapat mengganggu pernapasan dan
 dapat menimbulkan penyakit pada alat-alatpernapasan, asma,
 bronkhitis, dan sebagainya. Hal itu disebabkan banyak gas yang
 membahayakan kesehatan bercampur dengan udara, seperti:
gas karbon monoksida, dan partikel-partikel halus dari timah hitam,
 polusi udara juga bisa membahayakan lalu lintas, baik darat,
 laut maupun udara.
Pencemaran air
Pencemaran air dapat terjadi karena penggunaan zat-zat kimia yang berlebihan,
seperti penggunaan DDT, endrin melebihi dosis yang telah ditentukan.
Pencemaran itu dapat pula disebabkan bahan pencuci yang dibuang ke sungai.
Yang sering tidak disadari ialah pembabatan hutan di pegunungan yang
 menyebabkan erosi tanah dan banjir berkepanjangan sehingga air
 yang semestinya bening menjadi keruh.
Pencemaran suara
Suara juga bisa tercemar, karena berbagai akibat kegiatan manusia
 yang semakin berdesakan dan hiruk pikuk di pabrik dan pemukiman.
 Pencemaran suara terutama dirasakan di kota-kota yaitu adanya
 suara kendaraan bermotor, kapal terbang, pabrik-pabrik,
 pasar-pasar, dan sebagainya. Suara yang terlalu bising mengganggu ketenangan,
 dapat menimbulkan gangguan jasmaniah danrohaniah,
 misalnya gangguan jantung, kelenjar pernapasan, gangguan saraf,
 perasaan gelisah dan sebagainya.

Kesimpulan
Menelaah uraian-uraian di atas nyatalah bahwa lingkungan hidup yang
 telah tersediamini diciptakan Allah untuk kepentingan hidup manusia
 selaku salah satu komponen biotik dalam lingkungannya, manusia
 mempunyai kelebihan dari makhluk lain, yaitu akal dan budi.
 Dengan inilah manusia mempunyai kedudukan istimewa dalam
 lingkungannya. Dengan akal dan pikirannya, manusia banyak
 bertindak sehingga kebutuhan manusia lebih diutamakan dari
 kepentingan yang lain. Tetapi bagaimanapun manusia itu ada yang
 melestarikan dan ada yang merusak.



Sumber :
Kaelany HD, Islam dan Aspek-Aspek Kemasyarakatan, Bumi Aksara,
 Jakarta, 2000.
Fachruddin M. Mangunjaya, Konservasi Alam dalam Islam,
  Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2005.
Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan, Gajahmada University Press,
 Yogyakarta, 2002.
Amin Suyitno, dkk., Ilmu Alamiah Dasar, Wicaksana,
Semarang, 2002.

Tidak ada komentar: