Sabtu, 14 November 2015

Imteraksi Manusia dengan Lingkungan


Kita hidup di dunia dimana lingkungan merupakan faktor penunjang kehidupan kita, tapi sebenarnya apa sih lingkungan itu?

lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia serta mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan dibedakan menjadi dua; lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Lingkungan biotik adalah lingkungan yang hidup, misalnya tanah, pepohonan, dan para tetangga. Sementara lingkungan abiotik mencakup benda-benda tidak hidup seperti rumah, gedung, dan tiang listrik. 
Pengertian lingkungan hidup adalah sebuah kesatuan ruang dengan segala benda dan makhluk hidup di dalamnya termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi keberlangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup yang lainnya. Lingkungan hidup mencakup ekosistem, perilaku sosial, budaya, dan juga udara yang ada. 

Manusia ditakdirkan agar dapat hidup berdampingan dengan lingkungannya. Keberadaan manusia sebagai puncak rantai makanan tertinggi tentu saja sangat membutuhkan keberadaan lingkungan di sekitarnya. Manusia mendapatkan unsur-unsur yang diperlukan dalam hidupnya dari lingkungan. Makin tinggi kebudayaan manusia, makin beraneka ragam kebutuhan hidupnya. Makin besar jumlah kebutuhan hidupnya berarti makin besar perhatian manusia terhadap lingkungannya. Namun seiring berjalannya waktu, pola pikir manusia saat ini lebih terarah pada pola pikir ekonomi sehingga manusia berlomba-lomba dalam mencukupi perekonomiannya termasuk merusak lingkungan. Sebelumnya orang menduga masalah lingkungan global lebih banyak dipengaruhi faktor alam, seperti iklim, yang mencakup temperatur, curah hujan, kelembaban, tekanan udara dll. Belakangan orang mulai menyadari bahwa aktifitas manusia pun mempengaruhi iklim dan lingkungan secara signifikan. Ambilah contoh penebangan hutan, mempengaruhi perubahan suhu dan curah hujan secara lokal. Ketika area hutan yang hilang semakin luas, maka akibat yang ditimbulkan bukan lagi lokal tapi sudah berskala regional. Kenapa hutan ditebang? Tentu saja ada motivasi-motivasi manusia yang membuat mereka menebang hutan, misalnya motivasi ekonomi. Untuk skala negara, negara membutuhkan devisa untuk menjalankan roda pembangunan. Karena industri negara belum mapan dan kuat, maka yang bisa diekspor untuk menambah devisa adalah menjual kayu. Modal dan keahlian yang dibutuhkan untuk menebang pohon relatif kecil dan sederhana, bukan? Menjadi masalah global yang mempengaruhi lingkungan juga misalnya pertumbuhan penduduk dunia yang amat pesat. Pertumbuhan penduduk memiliki arti pertumbuhan kawasan urban dan juga kebutuhan tambahan produksi pangan. Belum lagi ada peningkatan kebutuhan energi. Pada masing-masing kebutuhan ini ada implikasi pada lingkungan.

Dampak dari perilaku manusia yang abai terhadap lingkungan pun sudah seringkali terjadi, contohnya seperti banjir, dan tanah longsor. Banjir lebih sering disebabkan oleh perilaku manusia yang sering membuang sampah tidak pada tempatnya, seperti sungai maupun selokan sehingga menyumbat aliran air. Tentu saja kita tak dapat menyalahkan air karena air hanya memerlukan tempatnya untuk mengalir namun kita menutupnya dengan sampah sehingga air pun meluap. Sama halnya saat longsor terjadi yang diantara lain disebabkan karena penambangan liar, penebangan vegetasi di daerah lereng, dan pemukiman penduduk di daerah lereng. Masih banyak contoh gejala alam yang disebabkan oleh perilaku manusia sendiri. Jika kita ingin diperlakukan baik oleh lingkungan alam, kita sendiri pun harus bisa memperlakukan alam dengan baik. Dan agar kita dapat di perlakukan baik oleh alam, kitapun harus menjaga dan merawat alam, dengan cara sebagai berikut:

a. Menjaga Kelestarian Air

Setiap makhluk hidup membutuhkan air. Manusia membutuhkan air untuk minum, mandi, mencuci, memasak, dan lain-lain. Air untuk minum harus dimasak lebih dulu agar kuman-kumannya mati. Hewan memerlukan air untuk minum dan mandi. Tumbuhan memerlukan air untuk pertumbuhan dan kesuburannya. Air merupakan karunia Tuhan yang harus dijaga keberadaan dan kebersihannya. Air yang kotor atau tercemar tidak dapat dimanfaatkan. Air yang kotor atau tercemar dapat membahayakan kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan.

Kelestarian air dapat dijaga dengan cara antara lain:

1) tidak membuang sampah di sungai atau saluran air;
2) melakukan kegiatan penghijuan atau penanaman pohon yang dapat berfungsi sebagai penahan dan penyimpan air;
3) menggunakan air sesuai kebutuhan.
4) Air bekas cucian dan mandi diusahakan tidak langsung meresap ke dalam tanah, tetapi dialirkan ke saluran pembuangan. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi pencemaran air tanah.

b. Menjaga Kelestarian Udara

Udara sangat penting bagi kehidupan manusia. Setiap makhluk hidup di bumi membutuhkan udara. Manusia dan hewan memerlukan udara untuk bernapas. Tanpa udara semua makhluk hidup akan mati. Udara perlu dijaga kebersihannya. Asap pabrik dan asap kendaraan bermotor dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara. Pencemaran udara sama dengan polusi udara. Untuk mengurangi pencemaran udara, pabrik-pabrik yang besar harus menggunakan cerobong asap. Udara yang bersih baik untuk kesehatan badan. Untuk mengurangi terjadinya pencemaran udara sebaiknya di kanan kiri jalan ditanami pohon. Kamu juga harus ikut serta dalam menjaga kebersihan udara.

c. Menjaga Kesuburan Tanah

Tanah merupakan tempat hidup bagi makhluk hidup. Semua hasil pertanian, perkebunan, tambang, dan hasil bumi lainnya berasal dari tanah. Tanah yang subur dapat menghasilkan tanaman yang baik. Tanah yang tandus perlu diolah agar menjadi subur. Sampah dari daun baik untuk menyuburkan tanah.Untuk menjaga kelestarian tanah tanamilah tanah kosong di sekitarmu agar tidak menjadi tandus. Tanah harus diolah dengan pengairan dan pemupukan yang benar. Kelestarian tanah juga dapat dilakukan dengan cara tidak membuang sampah di sembarang tempat. Sampah harus dibuang di lokasi pembuangan yang semestinya. Sampah yang kita buang umumnya terdiri atas sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup. Contoh sampah organik adalah daun-daun, sisa-sisa makanan, dan sebagainya. Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari benda tak hidup. Contoh sampah anorganik antara lain kaleng, botol, dan plastik. Sampah organik dapat membusuk dan terurai oleh bakteri atau jamur sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan. Sementara sampah anorganik tidak dapat terurai sehingga akan merusak kelestarian tanah.

Kita yang diciptakan sebagai pemimpin dunia sudah sepantasnya mampu menjaga dan merawat alam sehingga keseimbangan dunia pun dapat tercapai.




Sumber:

Tidak ada komentar: