Selasa, 01 Desember 2015

Save Ciliwung : Stop Pembuangan Sampah di Kali

Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah BPLHD Jakarta, mencatat, tingkat pencemaran limbah di kali Ciliwung telah melampaui batas normal. 80 persen limbah berasal dari rumah tangga, sisanya dari industri. Pada 2008, BPLHD Jakarta mencatat air resapan tanah di lokasi Kali Ciliwung telah terkontaminasi bakteri E Coli lebih dari 90 persen.

Pertumbuhan penduduk yang pesat di kota Jakarta membawa dampak negatif kelestarian sungai ciliwung. Sempitnya lahan mendorong berkembangnya pemukiman di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS). Walaupun keadaan sungai ciliwung sudah semakin parah dan tidak lagi layak untuk digunakan, namun warga bantaran kali ciliwing masih menggunakan sungai untuk kebutuhan sehari hari, seperti kegiatan MCK. Padahal dengan keadaan sungai yang seperti ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Pencemaran air Sungai Ciliwung saat ini sudah memasuki tahap pencemaran berat, sebagian besar penyebab pencemaran itu adalah limbah domestik atau sampah rumah tangga."Pencemaran berat akan mengakibatkan biota sungai berkurang dan airnya tidak bisa dimanfaatkan," kata kata Petugas Pemantauan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLH) DKI Jakarta, Prihatma, di Jakarta, Jumat.
Berdasarkan hasil data pemantauan terakhir pada 2008 di enam titik, hanya dua titik pemantauan yang termasuk indek pencemaran airnya kategori sedang, yakni di sekitar Condet dan Kelapa Dua.Sedangkan empat titik pemantauan lainnya kualitas air Ciliwung sudah tercemar berat dilihat dari parameter kimia dan biologinya. Keempat titik tersebut yakni Manggarai, Kwitang, Pantai Marina dan Kapuk Muara (PIK).
Penyebab utama pencemaran adalah kebiasaan warga membuang sampah dan limbah rumah tangga lainnya ke dalam sungai. Data tahun 2007 dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta, volume sampah dari seluruh wilayah DKI Jakarta sekitar 6000 ton setiap harinya termasuk sampah dari sungai. Jumlah tersebut akan terus bertambah seiring bertambahnya jumlah penduduk DKI Jakarta setiap tahunnya.

Sumber :



Tidak ada komentar: