Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi
fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air,
energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di
dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan terdiri
dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala
yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi.
Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri). Lingkungan hidup adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. Lawan dari lingkungan hidup adalah lingkungan buatan, yang mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi oleh manusia. Dengan adanya proses saling mempengaruhi antara makhluk hidup dalam suatu lingkup kehidupan (lingkungan hidup) yang tersusun secara teratur tersebut maka muncul istilah yang dikenal dengan ekosistem (ecosystem). Ekosistem atau proses interaksi ini disebabkan oleh fungsi yang berbeda dari masing-masing setiap individu makhluk hidup yang menempati dalam satu ruang/tempat, dimana setiap individu tersebut berusaha menjaga dan mempertahankan eksistensi dan fungsinya. Rangkaian proses tersebut kemudian menjalin rantai makanan (life chain). Selama terdapat keteraturan fungsi dan interaksi, maka proses di dalam ekosistem akan tetap terkendali sedemikian rupa, sehingga keseimbangan akan tetap terjaga.
Hubungan
antar makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan lingkungannya memberikan
sebuah pengertian yang mendalam untuk ditelaah lebih lanjut. Karena suatu
makhluk hidup; termasuk manusia, pada jaringan kehidupannya, memiliki fungsi,
peranan dan kedudukan yang saling berkaitan dengan lingkungannya. Dengan
demikian diperlukannya bidang penelaahan yang dikonsepkan sebagai “ekologi”. Adapun interaksi yang dilakukan
manusia terhadap lingkungan di sekitarnya sangat beraneka ragam dan
berbeda-beda, yang sangat dipengaruhi oleh pandangan yang dianut.
Dalam ilmu ekologi, terdapat dua pandangan yang mendasari berbagai macam model pendekatan manusia terhadap lingkungannya, yaitu pandangan Immanen dan pandangan Trasenden. Pandangan Immanen menempatkan manusia merupakan salah satu sub sistim dari ekosistem lingkungan, yang secara hakikat adalah merupakan satu kesatuan (terintegralisasi) dan terjalin demikian rupa dalam kaitan fungsional. Umumnya dapat dilihat di masyarakat pedesaan, yang masih mempertahankan kesimbangan alam dengan mendasarkan pada tradisi atau kebiasaan yang bersifat mithos dan mistis. Sedangkan pandangan transenden memandang lingkungan sebagai obyek yang dapat dieksploitir semaksimal mungkin, dengan menutup diri dari keserasian, keselarasan dan kesimbangan yang akhirnya berusaha memusatkan ekosistem pada dirinya.
Faktor
penyebab kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu faktor
alam dan faktor manusia.
a. Kerusakan Lingkungan Hidup Faktor Alam Bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Salah satunya adalah gelombang tsunami yang memporak porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias. Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain : Letusan gunung berapi, Gempa bumi, dan Angin topan. Peristiwa-peristiwa alam tersebut yang menimbulkan kerusakan pada lingkungan hidup. b. Kerusakan Lingkungan Hidup Faktor Manusia Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Manusia merupakan salah satu kategori faktor yang menimbulakan kerusakan lingkungan hidup. Bentuk kerusakan yang di timbulkn oleh manusia adalah: Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan. Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung juga membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain: Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan), perburuan liar, merusak hutan bakau, membuang sampah sembarangan, bangunan liar di daerah aliran sungai. https://bagasaskara.wordpress.com/2011/08/06/lingkungan-hidup-dan-ekologi/ https://id.wikipedia.org/wiki/Portal:Lingkungan http://www.changeyourlife.co.id/index.php/_news/detail/OQ==.php?lang=id |
Rabu, 18 November 2015
Manusia Selalu Berhubungan dengan Lingkungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar