Rabu, 02 Desember 2015

Pemanasan Global dan Beragam Penyebabanya


Menurut Sri Tjahjani Budi Utami, Pengertian Pemanasan Global adalah sebuah fenomena ketika energi yang berasal dari radiasi matahari diserap oleh permukaan bumi dan dilepas kembali sebagai energi infra merah yang tidak dapat menembus keluar angkasa karena terhambat atau terperangkap oleh berbagai macam gas rumah kaca ada di atmosfer.

Penyebab Pemanasan Global karena kenaikan suhu permukaan bumi yang disebabkan oleh peningkatan emisi karbon dioksida dan gas-gas lain yang dikenal sebagai gas tumah kaca yang meliputi bumi dan menyebabkan berubahnya pola cuaca yang dapat (1)menimbulkan peningkatan curah hujan yang tidak biasa, semakin ganasnya angin dan badai bahkan terjadinya bencana alam.

Pengertian Pemanasan Global secara umum adalah peristiwa meningkatnya suhu rata-rata bumi yang diakibatkan oleh meningkatnya penggunaan teknologi dan aktivitas manusia sehingga menyebabkan meningkatnya gas-gas rumah kaca.

| Dampak Pemanasan Global |
Dampak Pemanasan Global yaitu, sebagai berikut :

1. Iklim Mulai Tidak Stabil
Iklim mulai tidak stabil merupakan salah satu dari dampak pemanasan global. Pemanasan global dapat menyebabkan kenaikan permukaan air laut akibat pencairan di kutub, perubahan pola angin, meningkatnya badai atmosfer, bertambahnya jenis dan populasi organisme penyebab penyakit yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Di samping itu, dampak pemanasan global yaitu dapat menyebabkan perubahan pola curah hujan dan siklus hidrologi. Contoh dampak pemanasan global yaitu pada bulan juli yang seharusnya sudah berada dalam musim panas atau kering, tetapi yang terjadi tingkat curah hujan masih tinggi.

2. Peningkatan Permukaan Air Laut
Peningkatan permukaan air laut merupakan salah satu dari dampak pemanasan global. Berbagai studi mengenai perubahan iklim memperlihatkan telah terjadi kenaikan permukaan air laut sebesar 1 sampai 2 meter dalam 100 tahun terakhir ini. Menambahnya volume air laut ini disebabkan karena kedua kutub di bumi yang mencair. Mencairnya kedua kutub bumi ini akibat pemanasan global.

3. Dampak Sosial, Ekonomi dan Politik
Dampak pemanasan global yaitu terjadi pada sektor sosial, ekonomi dan politik. Banjir, kebakaran hutan dan becana angin topan, membawa kerugian yang sangat besar bagi negara. Bencana-bencana ini menimbulkan dampak sosial seperti perubahan mata pencaharian penduduk, terutama di daerah pertanian akiabat perubahan iklim yang menyebabkan kurangnya masa panen. Hal ini menyebabkan para petani mencari mata pencaharian lain yang tidak tergantung pada iklim, sehingga menyebabkan terjadinya urbanisasi besar-besaran. Bencana-bencana ini terjadi sebagai akibat dari dampak pemanasan global.

4. Sumber Daya Air
Dampak pemanasan global yang berikutnya adalah berkurangnya persediaan sumber daya air. Perubahan suhu yang terjadi akibat perubahan iklim tersebut, menyebabkan perubahan curah hujan serta menyebabkan pergeseran vegetasi di daerah hulu sungai. Hal ini kemudian mempengaruhi ketersediaan air dan limpasan permukaan air tanah.

5. Topan Siklon Tropis
Topan siklon tropis merupakan salah satu dari dampak pemanasan global. Menurut Jan Egeland Koordinator Bantuan PBB, mengatakan bahwa topan yang merusak kehidupan orang Amerika dan telah terjadi sejak tahun 1960 merupakan akibat pemanasan global. Pernyataan ini diperkuat oleh sejumlah ilmuwan lainnya yang mengatakan bahwa topan siklon tropis terbentuk akibat gejolak di atas laut diakibatkan oleh kenaikan temperatur akibat pemanasan global.

6. Kesehatan Masyarakat
Dampak pemanasan global terakhir yaitu terhadap kesehatan masyarakat. Transmisi beberapa penyakit menular sangat dipengaruhi oleh faktor iklim dan suhu Parasit dan vektor penyakit sangat peka terhadap faktor-faktor iklim, khususnya pada suhu dan kelembaban udara. Jenis penyakit-penyakit tropis yang ditularkan melalui vektor seperti penyakit malaria, penyakit demam berdarah dan penyakit kaki gajah semakin meningkat. Di Indonesia penyakit-penyakit tersebut yang semula terjadi pada daerah dataran rendah, mungkin pada waktu yang akan datang menyebar pada daerah pegunungan yang berhawa dingin. Hal ini dapat terjadi akibat pemanasan global, sehingga berubah menjadi bersuhu panas.

(2).Efek Rumah Kaca

Efek Rumah Kaca adalah akibat dari Pemanasan Global dalam bentuk tidak dapat dipantulkannya energi keluar dari matahari. terjadi akibat pantulan panas didalam rumah kaca yang digunakan petani menanam sayuran pada musim dingin di negara yang mengenal empat musim. Sinar matahari masuk kedalam rumah kaca untuk membantu proses asimilasi tersebut. Sisa panas dari matahari yang seharusnya dikeluarkan ke atmosfer, dipantulkan kembali panas tersebut oleh bilik kaca dan atap kaca sehingga suhu ruangan tersebut naik menjadi hangat. 


(3).Hujan asam adalah hujan yang mempunyai kadar keasaman (pH) yang rendah pada setiap tetes airnya. Keadaan keasaman hujan yang normal pada umumnya mempunyai pH 5,6 sehingga dapat diartikan bahwa jika hujan yang memiliki pH kurang dari 5,6 berarti adalah hujan asam. Penelitian baru-baru ini menunjukan pH hujan sudah berubah yang asalnya dari 6 menjadi ke 4 ini disebabkan banyaknya gas buangan yang menimbulkna hujan asam. Gas yang menyebabkan hujan asam ini biasanya dihasilkan oleh bencana alam seperti letusan gunung berapi, kalau letusan gunung berapi itu penyebabnya mungkin wajar-wajar saja karena reksi dari alam, tapi penyebab yang paling parah adalah ulah manusia misalnya seperti asap kendaraan bermotor, asap pabrik atau industri dan lain-lain.
Terjadinya hujan asam tentunya ada penyebabnya, seperti penjelasan tadi bahwa penyebab hujan asam diantaranya seperti bencana alam salah satunya letusan gunung berapi dan paling besar ulah manusia misalnya seperti asap industri dan asap kendaraan bermotor. Untuk itu dibutuhkan kesadaran semua orang untuk dapat mencegah dan menanggulangi hujan asam ini, jadi gunakanlah peralatan atau mesin yang ramah lingkungan, gunakanalah kendaraan bermotor seperlunya dan lain-lain, jadi intinya cintailah lingkungan kita.
(4).Eutrofikasi merupakan kondisi dimana suatu perairan mengandung nutrien berlebih. Sebenarnya eutrofikasi ini merupakan proses alamiah yang dapat terjadi di perairan dan prosesnya membutuhkan waktu yang sangat lama. Namun, manusia dengan segala aktifitasnya yang tidak memperdulikan lingkunagan menyebabkan perairan tercemar sehingga mempercepat proses eutrofikasi ini.   Faktor utama penyebab eutrofikasi adalah fosfat yang sangat banyak akibat limbah. Ini dikenali dengan air yang keruh kehijauan dan bau yang tidak sedap. Fosfat inilah yang disinyalir menyebabkan tumbuhan air dan fitoplankton mengalami pertumbuhan dan perkembangbiakan yang sangat cepat (blooming). Banyaknya tanaman air dan fitoplankton ini  membuat kebutuhan oksigen terlarut (BOD) dalam air meningkat sekaligus menurunkan kandungan oksigen terlarut (DO) secara drastis bahkan bisa mencapai nol.

       Keadaan seperti ini dapat mengganggu organisme air lainnya misalnya ikan. Ikan merupakan organisme yang sangat bergantung pada oksigen terlarut dalam air untuk proses respirasi. Jika suatu perairan mengalami eutrofikasi, otomatis ikan ikan yang ada di perairan tersebut akan mati sehingga secara tidak langsung akan mengganggu keseimbangan  ekosistem di perairan.


Tidak ada komentar: