Dalam upaya
mewujudkan yang peduli dengan lingkungan maka di butuhkan upaya nyata untuk
mewujudkan hal tersebut melalui sutu sistem manajemen lingkungan yang tepat.
ISO 14001 sebagai referensi untuk menjalankan sistem manajemen lingkungan merupakan standar internasional yang di terbitkan oleh ISO “ International Standards for Organitation” dimana prinsip dasar nya adalah “control” terhadap semua aspek yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan. Dan berikut adalah tahapannya:
ISO 14001 sebagai referensi untuk menjalankan sistem manajemen lingkungan merupakan standar internasional yang di terbitkan oleh ISO “ International Standards for Organitation” dimana prinsip dasar nya adalah “control” terhadap semua aspek yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan. Dan berikut adalah tahapannya:
Tahap 1 Persiapan
Persiapan
adalah langkah awal untuk pengembangan, penerapan, sistem manajemen lingkungan.
Dan dalam persiapan ada beberapa hal yang dilakukan, yaitu:
1. Pembentukan Tim
Pembentukan tim dimana dalam
pembentukan tim ini yang berperan dalam pengembangan, penerapan, pemeliharaan
dan peningkatan efektifitas sistem manajemen lingkungan seperti yang di atur
dalam persyaratan ISO 14001:2004. Dalam sebuah tin terdapat beberapa jabatan
sebagai berikut:
-
Management Representative
-
Manajemen
Puncak
-
Document
Controler
-
Working
Group
-
Auditor
Internal Sistem Manajemen Lingkungan
2. Pembentukan Komitmen
Pembentukan komitmen sangat penting dalam menjamin kesuksesan
pengembangan, penerapan dan pemeliharaan efektifitas sistem manajemen lingkungan.
Beberapalangkah yang perlu dilakukan untuk menumbuhkan komitmen baik untuk tim
maupun karyawan,sebagai berikut:
-
Tim
dan karyawan harus mengetahui maksud dan tujuan dari penerapan sistem manajemen
lingkungan ISO 14001
-
Proses
sosialisasi yang intensif dan masif bagi seluruh karyawan
-
Menunjuk
tim dalam suatu Surat Keputusan yang sekaligus diberikan penjelasan mengenai
tugas dan tanggung jawab sebagai Tim.
-
Komunikasi
yang efektif antara Manajemen Puncak, Tim dan Seluruh karyawan
-
Reward
and punishment system
3. Penetapan Ruang Lingkup
Penetapan ruang lingkup di Organisasi atau perusahaan dilakukan di awal
sebelum dilakukan pengembanga. Dan berikut beberapa hal yang perlu dilakukan:
-
Kesiapan
infrastruktur untuk mengendalikan atau mencegah dampak negatif lingkungan dari
kegiatan untuk setiap area
-
Kesiapan
Tim dan karyawan dalam menerapkan sistem manajemen lingkungan
-
Ketersediaan
anggaran untuk memenuhi kebutuhan pemenuhan persyaratan baik infrastruktur
maupun peraturan perundang-undangan terkait dengan lingkungan yang relevan
-
Tingkat
dampak lingkungan sebagai efek samping kegiatan yang dilaksanakan di
masing-masing area/ proses.
-
Tuntutan
dari pihak-pihak terkait
4. Penyediaan Sumber Daya
Dalam penerapan sistem manajemen, sumber daya ini sangat penting karena
menjadi penggerak untuk menjamin efektivitas penerapan sistem manajemen
lingkungan. Tanpa ketersediaan sumber daya yang memadai, maka penerapan sistem
manajemen ini dapat menjadi kurang efektif atau bahkan sulit untuk
dilaksanakan. Dan berikut beberapa sumberdaya yang harus dipersiapkan:
-
Sumber
daya manusia termasuk kemampuan spesifik yang dibutuhkan untuk menjamin
efektivitas penerapan sistem manajemen lingkungan
-
Infrastruktur
yang dibutuhkan untuk mengendalikan dan mengurangi dampak negatif dari kegiatan
yang dilakukan oleh Organisasi atau perusahaan
-
Teknologi
yang diperlukan untuk meminimalkan dampak negatif pencemaran lingkungan
-
Keuangan
yang dibutuhkan untuk membiayai seluruh kegiatan untuk menjamin efektivitas
penerapan sistem manajemen lingkungan
Tahap 2
Pengembangan sistem manajemen
Pengembangan sistem Manajemen
Lingkungan harus mengacu pada persyaratan standar ISO 14001:2004, sehingga pada
akhirnya kalau sistem memenuhi standar ISO 14001:2004 maka dapat dilakukan
sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan yang sudah di terapkan.
Untuk dapat
mengembangkan sistem manajemen dengan baik maka dibutuhkan bimbingan konsultan
yang berpengalaman dalam pengembangan, penerapan sistem manajemen lingkungan
ISO 14001 di mana langkah awalnya yang harus dilakukan adalah transfer
knowladge melalui proses pelatihan. Tujuan dari pelatihan awal ini adalah:
1. Memberikan pengetahuan kepada Tim
tentang konsep sistem manajemen lingkungan
2. Memberikan pengertian tentang
interpretasi persyaratan ISO 14001:2004
3. Memberikan arahan bagaimana melakukan
pengembangan dan penerapan sistem manajemen lingkungan
4. Memberikan arahan tentang sistem
dokumentasi Sistem Manajemen lingkungan
5. Memberikan pengertian bagaimana
melakukan risk assessment terkait dengan aspek dan dampak lingkungan
Pelatihan
diberikan minimal kepada tim Sistem manajemen lingkungan, yang digunakan
sebagai bekal awal untuk pengembangan dan penerapan sistem manajemen
lingkungan.
Selain itu
terdapat juga pembuatan kebijakan lingkungan, objective dan target. Selanjutnya
dengan pembuatan dokumen, pedoman lingkungan, prosedur lingkungan, instruksi
kerja, identifikasi aspek dan dampak lingkungan serta iedntifikasi dan evaluasi
pemenuhan peraturan perundang-undangan. Dalam tahap pengembangan apabila telah
terpenuhi secara keseluruhan maka bisa dilanjutkan pada tahap penerapan ISO
14001.
Tahap 3
Penerapan
Dalam
langkah awal pada penerapan ISO 14001 ini berdasarkan tahapan sebelumnya, maka
seluruh dokumen sistem manajemen lingkungan yang sudah di setujui di
distribusikan ke semua pengguna dokumen serta harus dilakukan sosialisasi.
Management Representative mengkoordinasi pelaksanaan sosialisasi bekerja sama
dengan departemen HRD. Program sosialisasi di rancang untuk semua karyawan mulai dari level manajemen puncak sampai
dengan seluruh karyawan. Sosialisasi juga dilakukan ke pihak eksternal yang
terkait pengelolaan lingkungan dengan Organisasi atau perusahaan diantaranya
suplier dan sub contractor, pelanggan, tamu dan jika diperlukan masyarakat
sekitar. Kemudian langkah selanjutnya yaitu menerapkan sistem manajemen lingkungan
itu sendiri.
Tahap 4
Evaluasi dan Monitoring
Setelah
dilakukan beberapa tahapan sebelumnya, maka diperlukan evaluasi dan monitoring.
Dimana dalam tahapan ini mencakup internal audit yang merupakan salah satu
proses internal yang digunakan untuk mengevaluasi efektifitas sistem manajemen
lingkungan seperti diatur dalam standar ISO 14001. Kemudian pemantauan dan
pengukuran kinerja lingkungan dengan tujuan penerapan sistem manajemen
lingkungan adalah bagaimana organisasi atau perusahaana dapat mencegah atau
mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan akibat kegiatan, produk atau jasa
yang dihasilkan dan yang terakhir yaitu kajian manajemen dimana seluruh standar
Sistem manajemen yang diterbitkan oleh ISO, selalu mensyaratakan adanya kajian
manajemen sebagai salah satu kegiatan untuk mengali dan mendorong improvement.
Tahap 5
Sertifikasi
Apabila
sistem manajemen lingkungan sudah dijalankan secara efektif di buktikan dengan
hasil internal audit dan kajian manajemen, maka saatnya management
representative untuk melakukan pemilihan badan sertifikasi. Badan sertifikasi
merupakan suatu lembaga baik bersifat nasional ataupun internasional yang
memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk melakukan audit sertifikasi terhadap
sistem manajemen lingkungan ISO 14001:2004. Pemilihan badan sertifikasi
tergantung kebutuhan organisasi atau perusahaan karena di Indonesia terdapat
banyak lembaga/badan sertifikasi baik yang bersifat Nasional maupun
Internasional. Tujuan dari initial audit yaitu:
-
Untuk
mengetahui kesiapan untuk dilaksanakan main audit
-
Untuk
memastikan ruang lingkup pelaksanaan audit
Tahap 6
Pemeliharaan dan Peningkatan
Sertifikat
ISO 14001:2004 berlaku selama 3 tahun dan setiap 6 atau 12 sekali akan
dilakukan auditsurvailance secara periodik dari badan sertifikasi. Tujuan dari
audit survailance adalah:
-
Memastikan
apakah sistem manajemen lingkungan masih di Implementasikan secara konsisten
-
Menggali
peluang improvementterhadap sistem yang sudah dijalankan
Berbeda
dengan audit sertifikasi dimana proses audit dilakukan secara menyeluruh, maka
survailance audit hanya dilakukan secara partial dengan berbagai pertimbangan,
diantaranya:
-
Proses
yang kritis terhadap lingkungan
-
Area
yang banyak temuan audit pada periode sebelumnya
Apa yang
harus di persiapkan oleh Organisasi atau perusahaan pada saat menjelang audit
survailance:
-
Sistem
Manajemen Lingkungan harus diimplementasikan secara konsisten
-
Objective
dan Target serta program dilaksanakan serta dilakukan pemantauan dan pengukuran
pencapaian secara efektif
-
Internal
audit sudah dijalankan
-
Kajian
manajemen juga sudah di jalankan
Apabila
organisasi sudah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001;2008, maka proses
survailance audit dapat dilakukan secara terintegrasi dengan sistem manajemen
lingkungan. Apabila masa berlaku sudah habis maka bisa dilakukan dengan proses
re-annual. Proses re-annual audit, akan sama dengan main audit/
certificationaudit dimana audit akan dilakukan untuk seluruh proses dan fungsi.
Daftar Pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar