Jumat, 20 November 2015

Kebutuhan Dasar Istirahat dan Tidur


              Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup, tubuh akan berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Istirahat berarti suatu keadaan tenang,releks,tanpa adanya tekanan dan bebas dari perasaan gelisah. Jadi, beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang, berjalan-jalan di taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat.

               Sedangkan, Tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh,dan penurunan respons terhadap stimulus eksternal. Hampir sepertiga dari waktu kita, kita gunakan untuk tidur.

GangguanTidur Yang UmumTerjadi 

1. Insomnia

                  Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara kualitas       maupun kuantitas. Gangguan tidur ini umumnya ditemui pada individu remaja sampai dewasa. Penyebabnya bisa karena gangguan fisik atau karena faktor mental seperti perasaan gundah atau gelisah.

 Ada tiga jenis insomnia:
 • Insomniainisial : Kesulitan untuk memulai tidur.
• Insomnia intermiten Kesulitan untuk tetap tertidur karena sering nya terjaga.
• Insomnia terminal : Bangun terlalu dini dan sulit untuk tidur kembali.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi insomnia anatara lain misalnya: membaca, mendengarkan musik,dan tidur jika benar-benar mengantuk.

2. Parasomnia

Parasomnia adalah perilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul saat seseorang tidur. Gangguan ini umum terjadi pada anak-anak. Beberapa turunan parasomnia antara lain sering terjaga (misalnya: tidur berjalan, night terror), gangguan transisi bangun-tidur (misalnya: mengigau), parasomnia yang terkait dengan tidur REM (misalnya: mimpiburuk),dan lainnya (misalnya: bruksisme).

3. Hipersomnia

Hipersomnia adalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yang berkelebihan terutama pada siang hari. Gangguan ini dapat disebabkan oleh kondisi tertentu, seperti kerusakan system saraf, gangguan pada hati atau ginjal, atau karena gangguan metabolisme (misalnya: hipertiroidisme). Pada kondisi tertentu, hipersomnia dapat digunakan sebagai mekanisme koping untuk menghindari tanggung jawab pada siang hari.

4. Narkolepsi

Narkolepsi adalah gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul secaratiba-tiba pada siang hari. Gangguan ini disebut juga sebagai “serangan tidur” atau sleep attack. Penyebab pastinya belum diketahui. Diduga karena kerusakan genetik system saraf pusat yang menyebabkan tidak terkendali lainnya periode tidur REM.

5. Apnea saattidur

Apnea saattidur atau sleep abnea adalah kondisi terhentinya nafas secara periodic pada saat tidur. Kondisi ini diduga terjadi pada orang yang mengorok dengan keras, sering terjaga di malam hari, insomnia, mengatup berlebihan pada siang hari, sakit kepala disiang hari, iritabilitas, atau mengalami perubahan psikologis seperti hipertensi atau aritmia jantung. Tidur yang berlebihan sama buruknya dengan orang yang kurang tidur.

                  Karena itu, para ahli dari National Sleep Foundation (NSF) Amerika mengeluarkan panduan durasi tidur sesuai usia. Dalam rekomendasi terbarunya, mereka memperluas kelompok usia anak-anak mulai dari bayi berusia 4 bulan sampai 17 tahun. Sementara untuk orang dewasa dimulai dari 18 tahun sampai 65 tahun.

Berikut rekomendasi durasi tidur yang spesifik bagi tiap jenjang usia:

• Balita (3-5 tahun): durasi tidur dipersempit menjadi 10-13 jam. Sebelumnya berjumlah 11-13 jam.
• Anak-anak usia 6-13 tahun: durasi tidur ditambah satu jam, menjadi 9-11 jam. Sebelumnya hanya 10-11 jam.
• Remaja usia 14-17 tahun: durasi tidur mereka juga ditambah satu jam sehingga menjadi 8-10 jam per hari. Sebelumnya hanya 8,5-9,5 jam.
• Orang dewasa (26-64 tahun): durasi tidur tetap, yakni 7-9 jam.
• Orang lanjut usia (65 tahun ke atas): Kategori baru. Durasi tidur 7-8 jam per hari.

                   Durasi tidur yang ideal dianggap penting bagi kesehatan karena kurang waktu istirahat satu malam saja bisa mengganggu hormon yang mengatur fungsi nafsu makan. Sebuah penelitian tahun 2011 yang dipublikasikan di European Heart Journa lmenemukan bahwa orang yang tidak cukup waktu tidur memiliki risiko 48 persen terkena penyakit jantung koroner dalam periode 7 sampai 25 tahun. Tak hanya itu, timbul 15 persen risiko meninggal akibat stroke dalam kurun waktu yang sama.

                   Namun, risiko terhadap kesehatan tak hanya berlaku bagi mereka yang kurang tidur. Masih dalam penelitian yang sama, terlalu banyak tidur (lebih dari 9 jam dalam semalam) menunjukkan risiko 38 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner dan 65 persen lebih tinggi terkena stroke. 

Sumber :

health.kompas.com
http://www.akuinginsukses.com/7-tips-mengatasi-sulit-tidur/

Tidak ada komentar: