Senin, 16 November 2015

Smartphone, Kebutuhan Primerkah?

Artikel berikut tidak termasuk kajian lingkungan

Di era globalisasi ini, kebutuhan primer manusia, pangan, sandang, papan, rasa aman, pendidikan, dan persediaan air bersih, tampaknya memiliki teman baru, handphone. Didorong dengan percepatan perpindahan informasi lintas negara, sangat tidak efisien dan terkesan kuno jika tidak memiliki handphone. Manusia usia 30 ke bawah sudah terbiasa menggunakan gadget portable ini. Karena berukuran kecil dan harga yang terjangkau, hampir semua lapisan masyarakat memanfaatkan handphone bukan untuk komunikasi dan tukar informasi saja.

Kehadiran smartphone si telepon pintar, menjadikan ruang dan waktu tidak berbatas. Smartphone yang multitasking ini dimanfaatkan untuk berdagang, belajar, mengerjakan tugas, mengabadikan momen, dan banyak lagi fungsi lain. Dengan pengembangan yang dilakukan perusahaan gadget dalam menggaet konsumen, fitur-fitur menarik ditambah dan dikembangkan sedemikian rupa hingga bukan hanya remaja saja tapi juga pekerja kantoran, anak-anak, bahkan penyandang cacat pun dimanjakan dan dimudahkan oleh smartphone.

Daftar manfaat smartphone yang dirasakan penggunanya memang sudah sangat banyak. Tapi apakah Anda tahu kerugian penggunaan smartphone secara rutin? Terlalu banyak artikel yang membahasnya tapi kita malah berusaha menulikan dan membutakan diri. Tidak lain dikarenakan sugesti yang tanpa disadari tertancap di benak kita bahwa tanpa smartphone hidup kita boring.

Smartphone kadang disalah gunakan untuk keperluan kejahatan, seperti penipuan “mama minta pulsa” atau “selamat! Anda mendapatkan hadiah setelah kirim uang ke rekening ..”. Memang terdengar seperti tipuan murahan tapi siapa sangka ada saja yang terkena jebakan tikus ini. Masyarakat kelas menengah ke bawah yang memiliki wawasan kurang kadang mengartikan semua yang didapat dari smartphone adalah benar. Mereka belum bisa menyaring yang mana berita aktual dan yang mana yang hoax.

Tahukah Anda bahwa smartphone, secara tidak disadari oleh kita, dampak negatif dari smartphone sangat dahsyat bagi kesehatan fisik maupun psikis. Efeknya tidak langsung datang seperti sakit perut setelah konsumsi makanan kadaluarsa, tapi secara pasti sedikit demi sedikit dia mulai menyerang.

Berikut uraian singkat tentang dampak negatif penggunaan smartphone secara berlebihan :

1. CVS (Computer Vision Syndrome), istilah kesehatan saat mata yang normalnya berkedip 16-20 kali permenit, dikarekan intensitas melihat layar smartphone hanya berkedip 6-8 kali permenit yang dapat menyebabkan keringnya mata.

2. Blurry Vision, renggangnya otot mata dan berkurangnya fokus mata yang normalnya dapat melihat secara jelas hingga jarak 20 kaki.

3. Kecanduan, banyaknya akun media sosial yang dinilai wajib bagi sebagian remaja membuat mereka tidak dapat lepas dari smartphone.

4. Sulit tidur, gadget mengeluarkan cahaya biru yang dapat mengurangi produksi hormon Melatonin. Hormon ini yang membuat kita mengantuk dan kemudian tidur.        
        
Dan masih banyak lagi dampak negatifnya. Betul kebutuhan smartphone sudah menjaring masyarakat modern dengan berbagai kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan, tapi sebagai manusia, sudah merupakan kewajiban untuk meninggalkan yang buruk dan menggunakan gadget sewajarnya. Jadi dengan intensitas penggunaan smartphone, apakah smartphone pantas masuk kebutuhan manusia golongan primer?


Tidak ada komentar: