Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri. Kehilangan air untuk 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian yang diakibatkan oleh dehidrasi. Karenanya orang dewasa perlu meminum minimal sebanyak 1,5 – 2 liter air sehari untuk keseimbangan dalam tubuh dan membantu proses metabolisme. Di dalam tubuh manusia, air diperlukan untuk transportasi zat – zat makanan dalam bentuk larutan dan melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan tubuh. Misalnya untuk melarutkan oksigen sebelum memasuki pembuluh-pembuluh darah yang ada disekitar alveoli.
Pencemaran air adalah suatu perubahan
keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau,
sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan
manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya
sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan
dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai
saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi
sebagai objek wisata.
Pencemaran air
dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda.
·
Meningkatnya kandungan nutrien dapat
mengarah pada eutrofikasi.
·
Sampah organik seperti air
comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya
yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap
seluruh ekosistem.
·
Industri membuang berbagai macam
polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak,
nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang
dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi
oksigen dalam air.
·
Seperti limbah pabrik yg mengalir
ke sungai seperti di Sungai Citarum
·
Pencemaran air oleh sampah
·
Penggunaan bahan peledak untuk
menangkap ikan
Dampak dan
Akibat Pencemaran Lingkungan Air
- Timbulnya
Endapan, Koloid dan Bahan Terlarut : Endapan, koloid dan bahan terlarut berasal dari bahan-bahan buangan
industri, obat-obatan, dan pupuk pertanian. Bahan tersebut dapat
menghalangi cahaya matahari ke perairan sehingga proses fotosintesis tumbuhan
air terganggu. Jika bahan industri berupa logam berat, seperti air raksa,
kadmium, dan timbel, maka logam tersebut dapat diserap oleh tumbuhan air.
Di dalam tubuh tumbuhan, logam tersebut tidak dapat diuraikan dan menumpuk
di dalam jaringan lemak tubuh.
- Perubahan
Tingkat Keasaman (pH) : Tingkat
keasaman (pH) optimal untuk kehidupan organisme antara 6,5-7,5. Limbah
industri, rumah tangga, dan pertanian di perairan akan memengaruhi
konsentrasi ion-ion hidrogen sehingga pH air akan berubah. Mungkin di atas
7,5 atau dibawah 6,5. Hal ini akan mengganggu kehidupan organisme
akuatik.
- Perubahan
Warna, Bau, dan Rasa : Syarat
air yang dapat dimanfaatkan manusia adalah tidak berwarna, tidak berbau,
dan tidak berasa. Dengan adanya buangan limbah industri yang terlarut
dalam air maka air di perairan menjadi berwarna, berbau, dan berasa.
Sering kali limbah industri yang berwarna dan berbau itu mengandung
bahan-bahan yang berbahaya bagi organisme akuatik. Selain itu, bau juga
dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang tinggal di sekitar
perairan yang tercemar.
- Eutrofikasi
: Limbah pertanian (pupuk) dan peternakan
(kotoran hewan) dapat mengakibatkan pengayaan nutrien di lingkungan
perairan (misalnya sungai dan danau) yang disebut eutrofikasi. Eutrofikasi
dapat meningkatkan kesuburan tumbuhan air. Karena melimpahnya tumbuhan
air, maka banyak yang tidak termakan oleh konsumen dan akhirnya mati
mengendap di dasar perairan dan menyebabkan pendangkalan. Detritivora
menggunakan sebagian besar oksigen untuk menguraikan sisa-sisa tumbuhan
air yang mati, sehingga biota air, termasuk ikan, akan mati karena
kekurangan oksigen.
- Dapat menyebabkan banjir
- Erosi
- Kekurangan sumber air
- Dapat membuat sumber penyakit
- Tanah Longsor
- Dapat merusak Ekosistem sungai
- Kerugian untuk Nelayan
Cara
Mengatasi Pencemaran Air
Untuk
mengatasi polusi air, dapat dilakukan dengan berbagai upaya atau cara seperti
sebagai berikut...
a.
Mengolah limbah cair industri sebelum di buang ke perairan
b. Tidak
membuang sampah ke perairan atau sekolah
c. Tidak
membuang sisa pestisida ke perairan
d. Secara
rutin membersihkan perairan
e.
Menggunakan sabun dan detergen yang dapat terurai di lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar