Senin, 07 Desember 2015

Kualitas Air Indonesia Kian Memprihatinkan



Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi.
Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah.70% permukaan bumi kita adalah air. Akan tetapi dari semua air itu 97 % adalah air asin dan sisanya 3% adalah air tawar. Prosentasi air tawa r tadi masih dibagi dengan es, air tanah, air permukaan dan uap air. Selain itu, tidak semua air tawar layak untuk diminum. Itu juga belum termasuk air yang tercemar oleh manusia. Dan tidak semua daerah di dunia ini mendapatkan porsi air yang cukup.
Penyebab pencemaran air
Terdapat beberapa penyebab pencemaran air yang meliputi organik, anorganik, industri dan pertanian. Penggunaan bahan berbahaya atau zat beracun dapat mengakibatkan penurunan kualitas air, hal ini disebut dengan pencemaran air. Air yang merupakan sumber daya paling melimpah di planet bumi ini telah tercemar oleh manusia, diakibatkan untuk berbagai keuntungan pribadi.
Polutan adalah output limbah dari kilang, pabrik, pengolahan limbah pabrik, pestisida, dan limbah industri. Selain itu, emisi diproyeksikan ke atmosfir melalui pabrik dan kendaraan bermotor yang memainkan peran besar dalam mencemari air di sekitarnya.
Limbah industri
Salah satu penyebab utama pencemaran air adalah pembuangan limbah dari hasil industri. Pada umunya sungai dan lautan merupakan tempat yang nyaman untuk membuang limbah pabrik. Limbah yang mengandung zat beracun ini juga mencakup unsur-unsur seperti timbal, merkuri, nitrat dan sulfat. Zat kimia ini cukup berbahaya bagi manusia maupun hewan air. Air yang terkontaminasi membuatnya tidak layak untuk dikonsumsi lagi. Selain itu, masih ada resiko berbagai penyakit setelah mengkonsumsi air yang mengandung bahan beracun seperti itu. Air yang terkontaminasi juga akan meningkatkan suhu pada air, sehingga membuat flora dan fauna air menjadi susah untuk dapat bertahan hidup.
Sampah dan kotoran
Inilah yang seringkali menjadi penyebab utama yang mengarah pada pencemaran air. Pemukiman manusia di sepanjang tepi sungai mengakibatkan sungai menjadi tempat pembuangan sampah dan kotoran. Sebagai contohnya adalah kotoran yang mengandung feses, urin, dan limbah kimia yang dilepaskan oleh jutaan manusia setiap hari. Kandang-kadang, kotoran juga dapat merembes melalui tanah dan mencemari air dalam tanah.

Kendaraan bermotor
Ketika dunia terus berkembang, hal ini telah mengakibatkan peningkatan dalam penggunaan kendaraan bermotor juga. Ada jutaan kendaraan bermotor yang berjalan dan melepaskan asap beracun setiap hari. Ketika dilepaskan ke udara, hal ini mengakibatkan kontak dengan uap air di udara dan menjadi asam korosif ringan seperti asam klorida atau sulfat. Setelah itu hal ini kembali lagi sebagai hujan asam. Asam merembes melalui tanah dan bercampur dengan air tanah, yang kemudian digunakan oleh manusia untuk tujuan konsumsi.
Batubara
Ketika batubara dibakar, hal itu mengarah pada pelepasan merkuri ke atmosfer. Merkuri ini beralih kembali ke permukaan bumi dan memasuki sungai, danau, dan air di dalam tanah. Pada akhirnya, hal ini dapat mencemari air dan tidak layak untuk digunakan. Konsumsi air yang mengandung merkuri akan lebih sangat berbahaya bagi ibu hamil dan bayi.
Limbah nuklir
Zat radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan industri juga dianggap sebagai penyebab pencemaran air. Ketika dunia menjadi lebih dan lebih tergantung pada energi nuklir, maka telah terjadi peningkatan luar biasa dalam jumlah limbah radioaktif yang dibuang ke daerah berair. Limbah nuklir mempunyai banyak dampak buruk pada manusia serta pada kehidupan air. Hal ini telah dibuktikan bahwa air yang mengandung zat radioaktif dapat menyebabkan kelainan genetik.
Tumpahan minyak
Seiring dengan ramainya lalu lintas di lautan, tumpahan minyak telah menjadi hal yang sangat umum, dan merupakan salah satu penyebab pencemaran air. Ada banyak contoh kapal tanker besar yang menumpahkan jutaan galon minyak ke laut. Minyak yang tumpah dan menyebar membuat kehidupan laut dan tanaman susah untuk mendapatkan sinar matahari dan udara yang tepat. Hal ini menyebabkan kepunahan beberapa spesies yang sudah terancam punah.
Polusi air telah menjadi perhatian utama bagi sebagian besar negara dan masih ada kekurangan dalam hal kualitas air minum di dunia. Ini adalah waktu untuk kita dalam memberikan kontribusi dalam membuat lingkungan kita bersih dan sehat. Kita semua dapat memberikan uluran tangan dengan meminimalkan bahan limbah dalam rumah tangga kita sendiri, terutama dengan pemanfaatan yang tepat dari air.
Dampak Pencemaran Lingkungan Air

- Timbulnya Endapan, Koloid dan Bahan Terlarut : Endapan, koloid dan bahan terlarut berasal dari bahan-bahan buangan industri, obat-obatan, dan pupuk pertanian. Bahan tersebut dapat menghalangi cahaya matahari ke perairan sehingga proses fotosintesis tumbuhan air terganggu. Jika bahan industri berupa logam berat, seperti air raksa, kadmium, dan timbel, maka logam tersebut dapat diserap oleh tumbuhan air. Di dalam tubuh tumbuhan, logam tersebut tidak dapat diuraikan dan menumpuk di dalam jaringan lemak tubuh.

- Perubahan Tingkat Keasaman (pH) : Tingkat keasaman (pH) optimal untuk kehidupan organisme antara 6,5-7,5. Limbah industri, rumah tangga, dan pertanian di perairan akan memengaruhi konsentrasi ion-ion hidrogen sehingga pH air akan berubah. Mungkin di atas 7,5 atau dibawah 6,5. Hal ini akan mengganggu kehidupan organisme akuatik.
Perubahan Warna, Bau, dan Rasa : Syarat air yang dapat dimanfaatkan manusia adalah tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Dengan adanya buangan limbah industri yang terlarut dalam air maka air di perairan menjadi berwarna, berbau, dan berasa. Sering kali limbah industri yang berwarna dan berbau itu mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi organisme akuatik. Selain itu, bau juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang tinggal di sekitar perairan yang tercemar. 

- Eutrofikasi
: Limbah pertanian (pupuk) dan peternakan (kotoran hewan) dapat mengakibatkan pengayaan nutrien di lingkungan perairan (misalnya sungai dan danau) yang disebut eutrofikasi.Eutrofikasi dapat meningkatkan kesuburan tumbuhan air. Karena melimpahnya tumbuhan air, maka banyak yang tidak termakan oleh konsumen dan akhirnya mati mengendap di dasar perairan dan menyebabkan pendangkalan. Detritivora menggunakan sebagian besar oksigen untuk menguraikan sisa-sisa tumbuhan air yang mati, sehingga biota air, termasuk ikan, akan mati karena kekurangan oksigen. 


Menanggulangi Pencemaran Air
Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air antara lain:
1. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
2. Tidak membuang sampah ke sungai.
3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar.
Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan penanaman pohon. Pohon selain bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah banyak. Itu sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon secara massal. Padahal, pohon merupakan penyerap air paling efektif dan handal.
Bahkan, daerah resapan air pun dijadikan pemukiman dan pusat wisata. Pohon sesungguhnya bisa menjadi sumber air sebab dengan banyaknya pohon, semakin banyak pula sumber-sumber air potensial di bawahnya. Dalam menyikapi permasalahan pencemaran air ini, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat, menetapkan beberapa cara penanggulangan pencemaran air yang bisa diterapkan oleh kita.
Beberapa cara penanggulangan pencemaran air tersebut di antaranya sebagai berikut.
-  Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan
• Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.
• Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
• Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.
• Mengembangkan produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM (Environmental Pollution Control Manager).

Tidak ada komentar: