Di sini saya akan membahas permasalahan sampah
khususnya sampah yang dibakar. Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa
membakar sampah merupakan hal yang biasa dan sudah menjadi rutinitas umum
setiap harinya, anggapan itu salah. Membakar memang aka menghilangkan sampah
yang ada disekitar kita dengan cepat, akan tetapi dengan melakukan pembakaran
seperti ini malah semakin menembah permasalahan baru, tentunya permasalahan
pencemaran udara.
Dengan melakukan pembakaran ssmpah udara yang seharusnya bersih dan sehat untuk kuta hirup justru menjadi tercemar, pencemara yang terjadi yang diakibatkan dari pembaaran sampah dapat mengganggu dan mempengaruhi kesehatan manusia, mulai dari dapat menyebabkan rasa mengantuk dan cepat lelah, adanya rasa pusing, gelisah, sakit kepala yang tiba-tiba, dan ketidaksadaran. Penglihatan redup, bengurangnya pendengaran secara tiba-tiba, keringat yang lebih, pendeknya pernafasan, meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah.
Dengan melakukan pembakaran ssmpah udara yang seharusnya bersih dan sehat untuk kuta hirup justru menjadi tercemar, pencemara yang terjadi yang diakibatkan dari pembaaran sampah dapat mengganggu dan mempengaruhi kesehatan manusia, mulai dari dapat menyebabkan rasa mengantuk dan cepat lelah, adanya rasa pusing, gelisah, sakit kepala yang tiba-tiba, dan ketidaksadaran. Penglihatan redup, bengurangnya pendengaran secara tiba-tiba, keringat yang lebih, pendeknya pernafasan, meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah.
Dampak
pembakaran sampah ini akan menimbulkan polutan yang dihasilkan akibat
pembakaran sampah dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan pemicu kanker
(karsinogenik). Saat membakar sampah dalam tumpukan, tidak terjadi proses pembakaran yang
baik.
Pembakaran yang baik adalah dengan membutuhkan Oksigen (O2) yang cukup. Berbeda saat membakar tumpukan sampah, mungkin bagian luar tumpukan cukup mendapatkan Oksigen sehingga menghasilkan CO2, tapi di dalam tumpukan sampah akan kekurangan O2 sehingga yang dihasilkan adalah gas Karbon Monoksida (CO) yang merupakan gas yang berbahaya, karena dapat membunuh kita secara massal. Bila kita menghirup gas CO, hemoglobin darah yang seharusnya mengangkat dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh akan terganggu. Dengan begitu, tubuh akan mengalami kekurangan Oksigen, yang dapat berujung kematian.
Pembakaran yang baik adalah dengan membutuhkan Oksigen (O2) yang cukup. Berbeda saat membakar tumpukan sampah, mungkin bagian luar tumpukan cukup mendapatkan Oksigen sehingga menghasilkan CO2, tapi di dalam tumpukan sampah akan kekurangan O2 sehingga yang dihasilkan adalah gas Karbon Monoksida (CO) yang merupakan gas yang berbahaya, karena dapat membunuh kita secara massal. Bila kita menghirup gas CO, hemoglobin darah yang seharusnya mengangkat dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh akan terganggu. Dengan begitu, tubuh akan mengalami kekurangan Oksigen, yang dapat berujung kematian.
Hidrokarbon berbahaya yang dihasilkan asap pembakaran sampah, termasuk
senyama penyebab kanker yaitu benzopirena yang mencapai 350 kali lebih besar
dari asap rokok. Efek jangka panjangnya kita bisa terjangkit kanker paru-paru,
infeksi paru-paru, asma, atau bronkitis.
Gas yang dihasilkan dari pembakaran sampah juga dapat merusak atmosfer
bumi. Gas tersebut adalah senyawa chlor, yang dihasilkan dari pembakaran
plastik. Pembakaran bahan sintetis yang mengandung nitrogen, seperti nilon,
busa poliuretan yang ada sofa atau karpet busa, juga membahayakan karena dapat
menghasilkan gas HCN yang berbahaya
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar