Rabu, 09 Desember 2015

Pencemaran Air

        

            Air merupakan zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi.
Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.
Sekitar 70% tubuh manusia terdiri atas air. Sel tubuh mengandung berbagai macam zat tetapi tak ada yang sebanyak atau sepenting air. Bagian terbesar dari darah yang beredar di setiap tempat dalam tubuh manusia tentu saja air. Tetapi ini tidak hanya berlaku bagi manusia sendiri atau orang lain: sebagian besar tubuh semua makhluk hidup adalah air. Tanpa air kehidupan tidak mungkin ada.
            Di dalam sel (membran sel) air digunakan sebagai pelarut yang bergerak dari larutan berkonsentrasi lebih rendah (hipotonik) ke larutan berkonsentrasi lebih tinggai (hipertonik) yang bertujuan menyamakan konsentrasi kedua larutan. Efek ini dapat dilihat dari bertambahnya tekanan pada larutan hipertonik relatif terhadap larutan hipotonik. Sehingga tekanan osmotik didefinisikan sebagai tekanan yang diperlukan untuk menjaga kesetimbangan, dengan tidak adanya aliran pelarut. Tekanan osmotik merupakan properti koligatif, yaitu properti yang gayut terhadap konsentrasi molar zat terlarut dan bukan terhadap jenis zatnya.
Sifat air
1.             Zat yang reaktif
2.             Karena merupakan molekul polar,maka ia sangat potensial sebagai zat pelarut yang universal.

Air sebagai kunci pembangunan berkelanjutan

            Air juga merupakan sebagai kunci dari pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development). Peran air ini yang kemudian diangkat menjadi tema Hari Air Sedunia 2015, “Water and Sustainable Development“, Air dan Pembangunan Berkelanjutan. Air mempunyai peran sentral dalam pengentasan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, hingga kelestarian lingkungan. Air memberikan kontribusi dalam ketahanan pangan dan energi, kesehatan masyarakat dan lingkungan, serta mata pencarian penduduk bumi. Sehingga peran air dalam pembangunan berkelanjutan tak terbantahkan.
Di tahun 2015, UN Water menetapkan “Water and Sustainable Development“, Air dan Pembangunan Berkelanjutan sebagai tema peringatan Hari Air Sedunia. Ini mengingat air memiliki peran yang penting dalam agenda pembangunan berkelanjutan. Air terkait dengan semua aspek yang dibutuhkan untuk menciptakan masa depan yang diinginkan.

Air Adalah Kesehatan; Tangan yang bersih dapat menyelamatkan hidup Anda
Di bidang kesehatan air memegang peranan penting. Manusia dapat bertahan berminggu-minggu tanpa makanan, namun hanya mampu bertahan beberapa hari saja tanpa air. Mencuci tangan menjadi solusi terbaik untuk menghilangkan kuman dan mencegah penyebarannya ke orang lain. Setiap hari, setiap orang membutuhkan air untuk minum, memasak, dan membersihkan diri. Air dan kesehatan menjadi komponen penentu pembangunan berkelanjutan.

Air adalah Alam; Ekosistem terletak di jantung siklus air global.
Ekosistem (seperti hutan, lahan basah, dan padang rumput), terletak di jantung siklus air global. Dan air tawar sangat bergantung pada sehatnya ekosistem yang menunjang siklus air sehingga air menjadi sumber daya yang berkelanjutan. Namun air telah mengalami banyak tekanan akibat pembangunan, mengalami pencemaran air, dan penurunan kualitas. Penurunan kualitas air berpengaruh terhadap kualitas lingkungan. Pun sebaliknya kualitas lingkungan akan mempengaruhi kualitas air. Air dan alam menjadi komponen penentu pembangunan berkelanjutan.

Air adalah Urbanisasi; Setiap minggu, satu juta orang pindah ke kota-kota.
Setengah penduduk bumi tinggal di kota. Sedang tingkat pertumbuhan kota sangat pesat. Pertumbuhan ini terutama dipicu oleh urbanisasi. Pengelolaan daerah perkotaan telah menjadi salah satu tantangan pembangunan yang paling penting. Untuk itu dibutuhkan infrastuktur air (baik air tawar maupun air limbah) yang memadai di setiap kota.

Air adalah Industri; Lebih banyak air yang digunakan untuk memproduksi mobil daripada untuk mengisi kolam renang.
Bidang industri membutuhkan air yang tidak sedikit. Sebagai contoh, untuk membuat selembar kertas dibutuhkan hingga 10 liter air dan dibutuhkan hingga 90 liter air untuk memproduksi 500 gram plastik. Kegiatan industri pun menghasilkan limbah air yang tidak sedikit.

Air adalah Energi; Air dan energi tidak dapat dipisahkan.
Air diperlukan untuk menghasilkan energi. Sebaliknya, energi dibutuhkan untuk menghasilkan air. Lebih dari 80% listrik di dunia dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga uap. Ini membutuhkan miliaran galon air untuk dijadikan uap penggerak turbin dan pendingin. Diperlukan berbagai sumber energi alternatif maupun energi terbarukan (energi surya, energi pasang surut, energi angin, dll) untuk mengurangi tekanan pada sumber daya air tawar.

Air adalah Makanan; Untuk menghasilkan dua steak dibutuhkan 15 000 liter air.
Secara global, sektor pertanian merupakan pengguna air terbesar. Di samping itu, pertumbuhan ekonomi telah merubah gaya hidup di bidang makanan. Semakin banyak yang berpindah mengkonsumsi roti dan susu. Padahal keduanya membutuhkan air hingga empat kali lebih banyak dibandingkan makanan berbahan beras. Jika produksi 1 kg beras ‘hanya’ membutuhkan 3.500 liter air, 1 kg daging sapi membutuhkan hingga 15.000 liter air. Baca : Ketahanan Air dan Pangan di Indonesia

Air adalah Kesetaraan; Setiap hari wanita menghabiskan 200 juta jam membawa air.
Terutama di negara-negara berkembang, wanita dan anak-anak menghabiskan hingga seperempat waktunya perhari hanya untuk menyediakan air bagi keluarganya. Sangat banyak waktu yang terbuang tanpa bekerja, mengurus keluarga, dan bersekolah. Fakta ini menunjukkan bahwa investasi di bidang air dan sanitasi dapat memberikan dampak perekonomian yang besar.    
          
Pencemaran Air

            Pengertian Pencemaran Air adalah masuknya suatu zat , energi maupun komponen lainnya baik berupa makhluk hidup maupun benda mati ke dalam air  yang menyebabkan penurunan kualitas air sehingga air tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
            Berdasar Jenis Bahannya pencemar air dibedakan menjadi
a. Bahan pencemar fisik
Bahan pencemar fisik diantaranya adalah sampah, lumpur, pasir, dan sebagainya.
b. Bahan pencemar kimia
Bahan pencemar kimia antara lain zat-zat organik bisa berupa lemak, minyak, detergen, sabun, zat warna, karbohidrat, protein maupun zat-zat anorganik (unsur bebas, logam berat, asam, basa, dan garam) dan zat radioaktif.
c. Bahan pencemar biologis
Bahan pencemar biologis dapat dibagi menjadi dua yaitu mikroorganisme patogen dan mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali (bloming ) karena eutrofikasi. Mikroorganisme patogen terutama berasal dari tinja manusia. Ada 4 kelompok mokroorganisme yang terkandung dalam tinja yaitu virus, bakteri, protozoa, dan cacing. Mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali antara lain adalah fitoplankton, ganggang ,dan eceng gondok.
            Akibat pencemaran air adalah penurunan kualitas air dan gangguan penggunaannya. Dalam batas-batas tertentu badan-badan air mampu membersihkan atau memurnikan dirinya sendiri (self purification) terhadap bahan- bahan pencemar yang masuk ke dalamnya. Pencemaran terjadi bila batas daya dukung untuk membersihkan dirinya terlampaui. Dampak negatif dari pencemaran ini antara lain adalah pengurangan oksigen terlarut, peningkatan derajad eutrofikasi, penurunan keanekaragaman biota air, penurunan kualitas air, peningkatan biaya sosial tinggi sebagai akibat langsung maupun tidak langsung.
            
Upaya Penanggulangan Pencemaran Air

1. Limbah-limbah industri sebelum dibuang ke sungai atau laut harus dinetralkan terlebih dahulu sehingga tidak lagi mengandung unsur-unsur yang mencemari perairan. Untuk itu, setiap industri diwajibkan memiliki unit pengolah limbah.
2. Melarang pembuangan sampah ke selokan (parit), sungai, danau, dan laut. Sampah harus dibuang di tempat-tempat yang telah ditentukan.
3. Mengurangi penggunaan pestisida dalam membasmi hama tanaman. Musuh-musuh alami (predator) hama tanaman perlu dikembangkan agar dapat membasmi hama tanpa pestisida.
4. Setiap perusahaan minyak diwajibkan memiliki peralatan yang dapat membendung tumpahan minyak dan kemudian menyedotnya kembali. Dengan demikian, tumpahan minyak tidak akan melebar luas sehingga pengaruhnya terhadap pencemaran dapat berkurang.
5. Daur ulang, yaitu pengolahan kembali sampah-sampah menjadi bahan yang berguna. Sampah-sampah yang busuk dan bahan organik (yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan), dapat diolah kembali menjadi pupuk yang disebut pupuk kompos. Kaleng-kaleng bekas sepenti almunium dapat diolah kembali menjadi almunium baru. Demikian pula barang-barang bekas lainnya, semua dapat didaur ulang sehingga menjadi bahan berguna.
Sumber:


Tidak ada komentar: