Rabu, 09 Desember 2015

Penyebab Terjadinya Pencemaran Air

Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya.
Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa.

Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.

Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah.

Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :
1. Erosi dan curah hujan yang tinggi.
2. Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
3. Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.

Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal adalah akibat penggunaan zat kimia pemberantas hama DDT. DDT digunakan oleh para petani untuk mengusir dan membunuh hama yang menyerang lahan pertanian.

DDT tidak hanya berdampak pada hama namun juga binatang-binatang lain yang ada di sekitarnya dah bahkan di tempat yang sangat jauh sekalipun akibat proses aliran rantai makanan dari satu hewan ke hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT. Dengan demikian seluruh hewan yang ada pada rantai makanan akan tercemar oleh DDT termasuk pada manusia.

DDT yang telah masuk ke dalam tubuh akan larut dalam lemak, sehingga tubuh kita akan menjadi pusat polutan yang semakin hari akan terakumulasi hingga mengakibatkan efek yang lebih menakutkan.

Akibat adanya biological magnification / pembesaran biologis pada organisme yang disebabkan oleh penggunaan DDT.
a. merusak jaringan tubuh makhluk hidup
b. menimbulkan otot kejang, otot lehah dan bisa juga kelumpuhan
c. menghambat proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur sehingga telurnya tidak dapat menetas.
d. lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada tubuh.

Kehadiran sungai di tengah-tengah kesibukan kehidupan ibu kota bukan hanya sekedar pelengkap, namun juga bisa dijadikan penopang perekonomian manusia. Tak hanya itu, sungai juga dapat melengkapi kebutuhan energi listrik. Dengan demikian, secara garis besar dapat disimpulkan keberadaan sungai merupakan hal yang penting dan berpengaruh bagi kehidupan manusia.

Namun sayangnya, eksploitasi sungai secara berlebihan masih sering terjadi. Sebagai dampaknya, kondisi tercemarnya aliran sungai pun tidak dapat dihindari yang kemudian tentu membawa dampak buruk bagi kehidupan manusia. Sesuai  dengan kenyataan  yang ada, sungai  Indonesia  semakin tercemar  oleh  berbagai  bahan pencemar. Dan umumnya, bahan  pencemaran  tersebut dapat  masuk ke sungai disebabkan  oleh  perilaku manusia.

Mungkin kita pernah melihat kondisi sungai yang kotor, sampah bertebaran, bau,dan lain sebagainya. Tapi, apa kita tau siapa-siapa saja penyebab dari kondisi sungai yang miris itu? Sebelum membahas lebih dalam, kita perlu memahami apa pengertian pencemaran sungai sehingga kita dapat memahami dengan benar tentang keberadaan dan kondisi sungai kita saat ini.  Secara sederhana, pencemaran sungai diartikan sebagai kondisi dimana air pada sungai terkontaminasi limbah industri, limbah peternakan, limbah penduduk, bahan kimia serta unsur hara yang bisa menimbulkan gangguan klinis bagi manusia.  Pencemaran sungai ini dikelompokkan ke dalam 4 bagian, yaitu pencemaran organik, pencemaran anorganik, pemcemaran radioaktif dan pencemaran asam/basa.

Dulu, sungai memang dianggap sebagai sarana pembuangan sehingga mindset itu membuat sungai dijadikan tempat pembuangan limbah organik maupun anorganik oleh manusia. Bahkan seiring dengan meningkatnya sektor industri, kini sungai pun harus rela diakrabi limbah berbahan kimia yang tentu bisa merusak ekosistem sungai itu sendiri. Lalu bagaimana cara kita menangani mindset yang harus dihancurkan ini? Mulailah dengan menuntut diri untuk sadar akan keharusan menjaga dan merawat sungai dengan mindset sungai-sungai ini adalah milik kita bersama agar kita dapat memanfaatkan kembali aliran sungai tersebut untuk mensejahterakan kehidupan kita secara luas baik untuk sekarang maupun di masa mendatang.

PENYEBAB PENCEMARAN SUNGAI

Dari segi bentuk, terdapat dua jenis muatan atau bahan yang menyebabkan pencemaran:

  • Benda padat, berupa sampah-sampah padat dari kertas, plastik, dan material lainnya.
  • Cairan, yang akan langsung bersatu dengan aliran air yang dicemari.

Sedangkan dari tempat asalnya, limbah penyebab pencemaran air dibagi menjadi berbagai macam, antara lain:


  • Limbah rumah tangga. Limbah sampah (baik padat maupun cair) seperti: bungkus makanan, air sabun, air bekas cucian yang mengandung zat kimia, dan sebagainya.
  • Limbah industri. Limbah pencemar yang berasal dari aktivitas industri. Sebagaimana kita ketahui, negara ini dipenuhi dengan ratusan ribu industri penghasil limbah. Pabrik-pabrik yang beroperasi di banyak tempat seringkali tidak memperhatikan kesehatan lingkungan di sekitarnya. Sisa produksi yang bermuatan zat kimia adalah pencemar air sungai nomor satu, di samping limbah padat lainnya yang jenisnya sangat beragam.
  • Limbah pertanian. Penggunaan bahan kimia dalam kegiatan pertanian adalah sumber utama yang bisa mencemari perairan meskipun tidak separah apa yang dihasilkan oleh limbah industri.


Selain ketiga penghasil utama limbah pencemar air di atas, masih ada satu lagi sumber limbah yang ada hanya di sejumlah daerah, yaitu berasal dari aktivitas pertambangan.


DAMPAK PENCEMARAN SUNGAI

Air yang tercemar tentu membawa dampak pada kerugian bagi makhluk hidup, mengingat kedudukan air sebagai salah satu elemen terpenting dari kehidupan. Berikut adalah sebagian dampak pencemaran sungai bagi kehidupan sehari-hari:


  • Tumbuhnya mikroorganisme berbahaya yang berasal dari pembusukan sampah. Bila sampai masuk ke dalam tubuh, mikroorganisme ini akan menimbulkan bahaya, yaitu penyakit.
  • Air yang beracun, sehingga berbahaya bila dikonsumsi untuk di daur ulang. Racun ini bisa berasal dari limbah kimiawi dari rumah tangga, industri, pestisida dari kegiatan pertanian, dll.
  •  Kesulitan untuk memperoleh air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
  • Terganggunya keseimbangan ekosistem di dalam air yang bisa berdampak bagi kehidupan manusia, contoh: berkurangnya populasi ikan di sungai atau laut.

Di samping itu akibat pencemaran sungai dari estetika lingkungan bisa diamati secara kasat mata. Sungai yang sakit tentu terlihat “merana” dan tidak enak dipandang. Padahal salah satu fungsi sungai adalah sebagai sarana rekreasi manusia. Selain mata, indera penciuman juga akan merasakan dampak dari sungai yang tercemar, karena yang kita tau, sampah yang menumpuk terlalu lama akan mengeluarkan aroma kurang sedap.

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danausungailautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Menurut Keputusan Menteri Negara Kepedudukan dan Lingkungan Hidup No.02/MENLH/I/1998, yang dimaksud dengan polusi/pencemaran air adalah masuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air/udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya.
Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, pencemaran air merupakan penyebab utama gangguan kesehatan manusia/penyakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang meninggal dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air.


Indikator atau tanda bahwa air di lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati dan digolongkan menjadi : 

•Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkat kejernihan air, perubahan suhu, warna, dan adanya perubahan bau atau rasa. 
•Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan zat kimia yang terlarut (perubahan pH).
•Pengamatan biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada tidaknya patogen. 

Penyebab Pencemaran Air Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
  • Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah padaeutrofikasi.
  • Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
  • Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berattoksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
Pencemaran Air



Akibat Pencemaran Air
1.   Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen (O­2) yang dapat menyebabkan kematian.
1.   Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrifikasi)
2.   Pendangkalan dasar perairan
3.   Tersumbatnya penyaring reservoir dan menyebabkan perubahan ekologi
4.   Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat
5.   Akibat penggunaan pastisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan maskhluk berguna terutama predator
6.   Kematian biota kuno, seperti: plankton, iank, bahkan burung
7.   Kekurangan sumber air
8.   Mutasi sel, kanker, dan leukimia


Cara Mengatasi Pencemaran Air yang Efektif

  • Mempertahankan sumber-sumber air bersih yang belum tercemar.
Sumber air yang masih bersih hendaknya tetap dipertahankan kebersihannya. Jangan sampai ikut tercemar, karena jika sudah tercemar akan sulit membersihkannya.

  • Menanam tanaman-tanaman berkayu tebal.
Tanaman-tanaman yang berkayu tebal adalah tanaman yang dapat menyerap air dengan baik. Dengan begitu, persediaan air tanah mencukupi dan sumber air bersih dapat terjaga.
  • Tidak membuang sampah ke sungai.
Jika sampah yang dibuang dari satu rumah tangga masuk ke sungai saja sudah mengotori sungai. Bagaimana halnya jika setiap rumah tangga yang ada di Indonesia membuang sampah rumah tangga mereka ke sungai. Sungai menjadi sangat kotor dan tercemar. Pendangkalan sungai pun terjadi yang akhirnya dapat menyebabkan banjir. Banjir mengalirkan air tercemar ke kawasan pemukiman yang dapat menyebabkan wabah penyakit, seperti diare, penyakit kulit, dan lain sebagainya.
  • Mendaur ulang semua sampah yang bisa didaur ulang.
Sampah yang bisa didaur ulang usahakan untuk didaur ulang. Tidak membuangnya ke sungai atau got. Hal ini dilakukan agar perairan di sekitar masyarakat tidak tercemar. Jika tercemar, biasanya menimbulkan bau tidak sedap. Hal ini sangat menganggu masyarakat dalam menjalankan aktivitas mereka.

  • Penyuluhan pembuangan limbah industri.
Industri-industri yang mengeluarkan limbah cair hendaknya diberi penyuluhan agar mereka melakukan pengolahan limbah sebelum dibuang ke sungai. Ini perlu pengawasan ketat dari pemerintah karena sampai saat ini, masih banyak Industri-industri yang membuang limbah cairnya begitu saja ke sungai. Mereka tidak menghiraukan dampak yang akan timbul pada masyarakat yang hidup di area tersebut.

  • Penyuluhan bagi pengguna transportasi laut.
Bagi masyarakat pengguna transportasi lautan hendaknya diberikan penyuluhan agar memastikan kendaraan mereka tidak bocor agar tidak mencemari air laut.
  • Peraturan yang tegas kepada para pengusaha minyak.
Peraturan tersebut dibuat agar tidak membuat kilang minyak dekat pemukiman penduduk. Kilang-kilang minyak hendaklah didirikan sejauh mungkin dari kawasan pemukiman, agar tidak membahayakan masyarakat sekitar. Jika terjadi kebocoran minyak yang mencemari laut, maka binatang-binatang laut akan terganggu ekosistemnya.
  • Pemerintah hendaknya membuat peraturan yang tegas untuk pembuangan limbah beracun.
Dengan peraturan yang ketat, maka para pengusaha akan berpikir berulang kali untuk membuang limbah cairnya begitu saja. Pengolahan limbah yang mahal sudah menjadi risiko mereka sebagai pengusaha. Maka jika Anda akan mendirikan sebuah industri, buatlah industri yang ramah lingkungan. Selain lebih murah, Anda pun tidak akan dibenci oleh masyarakat dan lembaga-lembaga pencinta lingkungan.
Pencemaran air bukanlah hal yang baru untuk kita jumpai. Sudah banyak kasus yang terjadi, yaitu kerugian besar yang disebabkan pencemaran air. Di Negara kita contohnya, banyak ikan mati karena danau tempat pemeliharaan ikan tercemar limbah berat. Tentu saja hal ini menggggakibatkan kerugian yang besar. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai pencemaran air.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Sebab terjadinya pencemaran air:
1. Penyebab alami
yang pada dasarnya tidak dapat dihindari oleh makhluk di bumi. Yakni meningkatnya kadar nutrien atau kandungan zat organik hasil pencernaan makhluk dan hasil metabolisme, hal ini yang nantinya akan mengakibatkan terjadinya eutrofikasi, proses ini terjadi dalam jangka waktu yang lama bahkan ribuan tahun.
2. Sampah organik
dapat menjadi penyebab terjadinya pencemaran di air, sampah organik yang menumpuk diselokan-selokan akan menimbulkan cairan berbau yang lebih dikenal sebagai air comberan, yang berdampak buruk bagi kehidupan.
3. Limbah pabrik yang tidak disaring.
limbah menjadi hal yang sangat menakutkan jika menyebar ke hulu air dan digunakan oleh manusia. Pencemaran Air oleh limbah sangat berbahaya karena mengandung banyak unsur kimia yang bukan hanya merusak organ dalam juga akan merusak bagian luar.
4. Penggunaan bahan peledak.
Di daerah sungai, danau atau lautpun pencemaran air dapat terjadi oleh karena sebab manusia yang menangkap ikan dengan menggunakan bahan peledak. Unsur kandungan kimia di bahan peledak itu yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.

Berdasar Jenis Bahannya pencemar air dibedakan menjadi:
a. Bahan pencemar fisik
Bahan pencemar fisik diantaranya adalah sampah, lumpur, pasir, dan sebagainya.
b. Bahan pencemar kimia
Bahan pencemar kimia antara lain zat-zat organik bisa berupa lemak, minyak, detergen, sabun, zat warna, karbohidrat, protein maupun zat-zat anorganik (unsur bebas, logam berat, asam, basa, dan garam) dan zat radioaktif.
c. Bahan pencemar biologis
Bahan pencemar biologis dapat dibagi menjadi dua yaitu mikroorganisme patogen dan mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali (bloming ) karena eutrofikasi. Mikroorganisme patogen terutama berasal dari tinja manusia. Ada 4 kelompok mokroorganisme yang terkandung dalam tinja yaitu virus, bakteri, protozoa, dan cacing. Mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali antara lain adalah fitoplankton, ganggang ,dan eceng gondok.

Pencemaran air dapat diamati dengan cara sebagai berikut
1. Pengamatan secara fisis
Pengamatan pencemaran air secara fisis dapat dilihat dari tingkat kejernihan air atau keruh tidaknya air, perubahan suhu, dan apakah ada perubahan warna, bau dan rasa. Jika terdapat perubahan-perubahan tersebut seperti air menjadi berwarna hitam, bau gas, dll berarti air lingkungan sudah tercemari
2. Pengamatan secara kimiawi
Pengamatan air secara kimiawi dilakukan dengan mengamati zat pencemar yang terlarut di dalam air kemudian melihat apakah terdapat perubahan pH.
3. Pengamatan secara biologis
Pengamatan secara biologis dengan mengamati keberadaan mikroorganisme dalam air seperti ada tidaknya bakteri patogen (contohnya E. coli dan Salmonella). Air yang tercemar dan mengandung bakteri patogen dapat membahayakan kesehatan manusia
Air lingkungan yang tercemar memiliki beberapa indikator yang secara umum diketahui dengan memeriksa pH atau konsentrasi ion hidrogen, oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, DO), kebutuhan oksigen biokimia (Biochemiycal Oxygen Demand, BOD) serta kebutuhan oksigen kimiawi (Chemical Oxygen Demand, COD). pH air normal yang memenuhi syarat kehidupan dan kesehatan berkisar 6,5-7,5 yang artinya air tidak bersifat asam maupun basa. Sumber pencemar air seperti limbah pabrik akan merubah pH air dan pada akhirnya akan mengganggu kestabilan ekosistem biota aquatik. Ukuran pH 7 -8,5 sesuai dangan kehidupan biota aquatik dan akan sangat sensitif karena nilai pH sangat mempengaruhi proses biokimiawi perairan. Proses nitrifikasi tidak akan terjadi pada pH yang rendah.

Pencemaran Air dapat menyebabkan hal yang sangat buruk bagi kehidupan yang diantaranya adalah:
1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen (O¬2) yang dapat menyebabkan kematian.
2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrifikasi)
3. Tersumbatnya penyaring reservoir dan menyebabkan perubahan ekologi
4. Sebagai penyebab banjir. Jika musim hujan tiba, maka diberita anda akan disajikan materi banjir. Banjir terjadi karena penumpukan sampah yang menyumbat dan mendangkalkan selokan-selokan, sungai serta danau.
5. Sumber air bersih menghilang, Air yang bersih sangat dibutuhkan makhluk hidup, namun jika pencemaran di air sudah terjadi air bersih lambat laun akan menghilang sehingga seluruh makhluk bumi ini terancam punah.
6. Sumber Penyakit. Ingat bahwa air yang sudah tercemar oleh sampah organik dan anorganik dapat menyebabkan terjadinya banyak penyakit.
7. Pencemaran air sangat merusak ekosistem, tidak heran telah banyak tumbuhan dan hewan yang punah karena ekosistem rusak.
8. Kerugian bagi pencari ikan yang disekitar sungai, muara, danau dan laut yang telah digunakan sebagai tempat penangkapan ikan menggunakan bom. Zat kimia sulit untuk hilang sehingga ikan enggan datang ketempat itu lagi dan menjadi sulit untuk menangkap dan mencarinya.
9. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat
10. Akibat penggunaan pastisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan maskhluk berguna terutama predator
11. Kematian biota kuno, seperti: plankton, iank, bahkan burung

Cara Mengatasi Pencemaran Air yang Efektif
• Mempertahankan sumber-sumber air bersih yang belum tercemar.
Sumber air yang masih bersih hendaknya tetap dipertahankan kebersihannya. Jangan sampai ikut tercemar, karena jika sudah tercemar akan sulit membersihkannya.
• Menanam tanaman-tanaman berkayu tebal.
Tanaman-tanaman yang berkayu tebal adalah tanaman yang dapat menyerap air dengan baik. Dengan begitu, persediaan air tanah mencukupi dan sumber air bersih dapat terjaga.
• Tidak membuang sampah ke sungai.
Jika sampah yang dibuang dari satu rumah tangga masuk ke sungai saja sudah mengotori sungai. Bagaimana halnya jika setiap rumah tangga yang ada di Indonesia membuang sampah rumah tangga mereka ke sungai. Sungai menjadi sangat kotor dan tercemar. Pendangkalan sungai pun terjadi yang akhirnya dapat menyebabkan banjir. Banjir mengalirkan air tercemar ke kawasan pemukiman yang dapat menyebabkan wabah penyakit, seperti diare, penyakit kulit, dan lain sebagainya.
• Mendaur ulang semua sampah yang bsa didaur ulang.
Sampah yang bisa didaur ulang usahakan untuk didaur ulang. Tidak membuangnya ke sungai atau got. Hal ini dilakukan agar perairan di sekitar masyarakat tidak tercemar. Jika tercemar, biasanya menimbulkan bau tidak sedap. Hal ini sangat menganggu masyarakat dalam menjalankan aktivitas mereka.
• Penyuluhan pembuangan limbah industri.
Industri-industri yang mengeluarkan limbah cair hendaknya diberi penyuluhan agar mereka melakukan pengolahan limbah sebelum dibuang ke sungai. Ini perlu pengawasan ketat dari pemerintah karena sampai saat ini, masih banyak Industri-industri yang membuang limbah cairnya begitu saja ke sungai. Mereka tidak menghiraukan dampak yang akan timbul pada masyarakat yang hidup di area tersebut.
• Penyuluhan bagi pengguna transportasi laut.
Bagi masyarakat pengguna transportasi lautan hendaknya diberikan penyuluhan agar memastikan kendaraan mereka tidak bocor agar tidak mencemari air laut.
• Peraturan yang tegas kepada para pengusaha minyak.
Peraturan tersebut dibuat agar tidak membuat kilang minyak dekat pemukiman penduduk. Kilang-kilang minyak hendaklah didirikan sejauh mungkin dari kawasan pemukiman, agar tidak membahayakan masyarakat sekitar. Jika terjadi kebocoran minyak yang mencemari laut, maka binatang-binatang laut akan terganggu ekosistemnya.
• Pemerintah hendaknya membuat peraturan yang tegas untuk pembuangan limbah beracun.
Dengan peraturan yang ketat, maka para pengusaha akan berpikir berulang kali untuk membuang limbah cairnya begitu saja. Pengolahan limbah yang mahal sudah menjadi risiko mereka sebagai pengusaha.
Demikianlah penjelasan dari artikel, Sebab dan akibat pencemaran air serta cara mengatasinya. Semoga dapat bermanfaat. 
Sumber:












Tidak ada komentar: