Kebutuhan Fisik manusia merupakan fokus
dalam asuhan kesehatan. Bagi pasien yang mengalami gangguan kesehatan, maka
kemungkinan ada satu atau beberapa kebutuhan dasar pasien yang akan terganggu.
Kebutuhan dasar manusia dibagi menjadi kebutuhan fisik, psikologis dan sosial. Kebutuhan fisik harus dipenuhi lebih dahulu karena merupakan kebutuhan yang terbesar meliputi nutrisi, istirahat, oksigen, eliminasi, kegiatan seksual, oleh karena itu tenaga medis khususnya kebidanan harus memiliki kemampuan dan pengetahuan cara pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan memantau dan mengikuti perkembangan kemampuan pasien dalam melaksanakan aktifitas kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan Fisik.
Kebutuhan dasar manusia dibagi menjadi kebutuhan fisik, psikologis dan sosial. Kebutuhan fisik harus dipenuhi lebih dahulu karena merupakan kebutuhan yang terbesar meliputi nutrisi, istirahat, oksigen, eliminasi, kegiatan seksual, oleh karena itu tenaga medis khususnya kebidanan harus memiliki kemampuan dan pengetahuan cara pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan memantau dan mengikuti perkembangan kemampuan pasien dalam melaksanakan aktifitas kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan Fisik.
Kebutuhan Fisik
1. Kebutuhan Oksigenisasi
Kebutuhan oksigenisasi
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang merupakan kebutuhan
fisiologis. Pemenuhan kebutuhan oksigenisasi ditujukan untuk menjaga
kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidupnya, dan melakukan
aktivitas untuk berbagai organ atau sel.
Sistem tubuh yang berperan dalam
pemenuhan Kebutuhan Oksigenisasi yaitu Sistem Pernapasan yang terdiri atas :
a. Saluran
pernapasan bagian atas
Terdiri
atas hidung, faring dan epitologis. Saluran ini berfungsi dalam menyaring,
menghangatkan, dan melembapkan udara yang dihirup.
b. Saluran
pernapasan bagian bawah
Terdiri
atas trachea, bronkus, segmen bronchi, dan bronchiolus. Saluran ini berfungsi
mengalirkan udara dan memproduksi surfaktan.
c. Paru-paru
Merupakan
organ pertama dalam sistem pernapasan. Terletak di dalam rongga toraks setinggi
tulang selangka sampai dengan diafragma. Terdiri atas dua bagian, yaitu
paru-paru kanan dan kiri. Berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan
karbondioksida.
Proses
pemenuhan oksigenisasi dalam tubuh terdiri atas tiga tahapan, yaitu :
1. Ventilasi
Merupakan
proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari
alveoli ke atmosfer. Proses ventilasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain :
a. Adanya
konsentrasi oksigen di atmosfer.
b. Adanya
kondisi jalan napas yang baik.
c. Adanya
kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru dalam melaksanakan ekspansi atau
kembang kempis.
2. Difusi
Merupakan
pertukaran antara O2 dari alveoli ke kapiler paru-paru dan CO2
dari kapiler ke alveoli. Proses difusi gas ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu :
1. Luasnya
permukaan paru-paru
2. Tebal membran
respirasi/permeabilitas (epitel alveoli dan interstisial).
3. Perbedaan
tekanan dan konsentrasi O2.
4. Afinitas
gas
3. Transportasi
Merupakan
proses pendistribusian antara O2 kapiler ke jaringan tubuh dan CO2
jaringan tubuh ke kapiler. Proses transportasi gas ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain :
a. Kardiak
output
b. Kondisi
pembuluh darah
Gangguan/masalah dalam pemenuhan
kebutuhan oksigenisasi, yaitu:
a. Hipoksia
b. Perubahan
pola pernapasan
c. Obstruksi
jalan napas
d. Pertukaran
gas
2. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pengaturan kebutuhan cairan
elektrolit dalam tubuh diatur oleh :
1. Ginjal
Fungsi
ginjal yakni sebagai pengatur air, pengatur konsentrasi garam dalam darah, dan
pengaturan ekskresi bahan buangan atau kelebihan garam.
2. Kulit
Fungsi
kulit berkaitan dengan proses pengaturan panas. Melalui kelenjar keringat suhu
dapat diturunkan dengan melepaskan air yang jumlahnya kurang lebih setengah
liter sehari. Perangsangan kelenjar keringat dapat diperoleh dari aktivitas
otot, suhu lingkungan, dan melalui kondisi tubuh yang panas.
3. Paru-paru
Fungsi
paru-paru berkaitan dengan respons akibat perubahan frekuensi dan kemampuan
bernapas. Organ paru-paru menghasilkan Insensible
water loss ± 400 ml/hari.
4. Gastrointestinal
Berperan
dalam mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam
kondisi normal, cairan yang hilang dalam system ini sekitar 100-200 ml/hari.
5. Sistem
endokrin (hormonal)
Mekanisme
rasa haus dapat merangngsang pelepasan rennin. Mekanisme ini dikontrol oleh
sistem hormonal, yakni ADH (Anti Diuretik Hormon), aldosteron, prostaglandin,
dan glukokortikoid.
Cara pemindahan cairan,
antara lain :
·
Difusi
(bercampurnya molekul-molekul dalam cairan,gas/zat padat secara acak).
·
Osmosis
(proses perpindahan pelarut murni melalui membrane semipermiabel).
·
Transpor
aktif (menerima/memindahkan molekul dari konsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi).
Jenis-jenis cairan
elektrolit, antara lain :
Ø Cairan
isotonic
Ø Cairan
hipotonik
Ø Cairan
hipertonik.
Gangguan/masalah dalam
pemenuhan Kebutuhan Elektrolit, yaitu :
Hiponatremia,
Hipernatremia, Hipokalemia, Hiperkalemia, Hipokalsemia, Hiperkalsemia,
Hipomagnesia, dan Hipermagnesia
3. Kebutuhan
Nutrisi
Sala satu fungsi Nutrisi bagi tubuh adalah membantu
proses pertumbuhan tulang dan perbaikan sel. Kekurangan nutrisi bagi tubuh
dapat menyebabkan kelemahan otot dan memudahkan terjadinya penyakit.
Sistem
yg berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah system pencernaan, yang
terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris.
Saluran
pencernaan, terdiri dari :
1. Mulut
Di dalam mulut, makanan mengalami proses mekanis melalui
proses mengunyah. Makanan akan dihancurkan sampai merata dengan bantuan enzim
emilase yang akan memecah amilun menjadi maltosa. Di dalam mulut juga terdapat
kelenjar saliva yang menghasilkan saliva untuk mencerna hidrat arang, khususnya
amilum dan melicinkan bolus sehingga mudah ditelan.
2. Faring
dan esophagus
Faring langsung berhubungan dengan esofagus, sebuah
tabung yang memiliki otot dengan panjang 20-25cm yang terletak di belakang
trakhea dan di depan tulang punggung, kemudian masuk melalui toraks menembus
diafragma yang berhubungan langsung dengan abdomen dan menyambung dengan
lambung. Esofagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring
menuju lambung, bentuknya seperti silinder yang berongga dengan panjang 2cm.
Kedua ujungnya dilindungi oleh sphincter.
3. Lambung
Lambung memilik fungsi Motoris dan fungsi sekresi
pencernaan, fungsi motoris adalah menampung makanan, memecah makanan menjadi
partikel kecil, dan mencampurnya dengan asam lambung. Fungsi sekresi dan
pencernaan adalah mensekresi pepsinogen renin, dan lipase.
4. Usus
halus
Usus halus mencerna dan mengabsorpsi Chyme dari lambung. Zat makanan yang telah halus akan diabsorpsi di
dalam usus halus, yakni pada duodenum. Di sini terjadi absorpsi besi, kalsium,
dengan bantuan Vitamin D, A, E, dan K dengan bantuan empedu dan asam folat.
5. Usus
besar
Fungsi utama usus besar adalah mengabsorpsi air(90%),
elektrolit, Vitamin dan sedikit glukosa.
Organ assesoris, terdiri dari :
Ø Hati
Ø Kantong
empedu
Ø Pankreas
Zat gizi merupakan zat yang terdapat di
dalam makanan, yang terdiri dari :
·
Karbohidrat
·
Lemak
·
Protein
·
Mineral
·
Vitamin
·
Air
Gangguan/masalah dalam
pemenuhan Kebutuhan Nutrisi, yaitu :
1. Obesitas
Obesitas merupakan peningkatan berat badan yang melebihi 20% batas normal berat badan
seseorang. Obesitas terjadi karena adanya asupan kalori dari kebutuhan normal
dan diiringi dengan penurunan penggunaan kalori (kurang aktivitas).
2. Malnutrisi
Merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan gizi
pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan yang tidak
sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah
meskipun asupan makanannya cukup.
Tindakan untuk mengatasi
masalah kebutuhan nutrisi , antara lain :
1. Pemberian
nutrisi melalui oral (mulut)
2. Pemberian
nutrisi melalui pipa penduga/lambung
4. Kebutuhan Eliminasi
Terdiri atas dua, yakni
eliminasi urine (kebutuhan buang air kecil) dan eliminasi alvi (kebutuhan buang
air besar).
Kebutuhan eliminasi urine
Organ yang berperan dalam terjadinya
eliminasi urine, adalah :
a. GinjalKandung
b. Kemih
c. Uretra
Faktor yang mempengaruhi eliminasi
urine, antara lain
a. Diet
dan asupan
b. Respons
keinginan awal untuk berkremih
c. Gaya
hidup
d. Stess
psikologis
e. Tingkat
aktivitas
f.
Tingkat perkembangan
g. Kondisi
penyakit
h. Sosiokultural
i.
Kebiasaan seseorang
j.
Tonus Otot
k. Pembedahan
l.
Pengobatan
m. Pemeriksaan
diagnostic
Gangguan/masalah dalam pemenuhan
Kebutuhan Eliminasi Urine, yaitu :
1. Retensi Urine
2. Inkontinensia
urine
3. Enuresis
4. Perubahan
pola eliminasi urine
Gangguan/masalah dalam
pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Alvi, yaitu :
1. Konstipasi
2. Diare
3. Inkontinensia
usus
4. Kembung
5. Hemorroid
6. Fecal Impaction
Faktor yang mempengaruhi proses
defekasi (BAB), yaitu :
a. Usia
b. Diet
c. Asupan
cairan
d. Aktivitas
e. Pengobatan
f.
Gaya hidup
g. Penyakit
h. Nyeri
i.
Kerusakan sensoris dan motoris
Tindakan untuk mengatasi
masalah eliminasi urine , antara lain:
1. Menyiapkan
feses untuk bahan pemeriksaan
2. Membantu
pasien buang air besar dengan menggunakan pispot
3. Memberikan
huknah rendah
4. Memberikan
huknah tinggi
5. Memberikan
gliserin
6. Mengeluarkan
feses dengan jari.
5. Kebutuhan Istirahat dan Tidur
A.
Pengertian istirahat
Istirahat
berarti menyegarkan diri atau diam setelah melakukan kerja keras; suatu keadaan
untuk melepaskan lelah; bersantai untuk menyegarkan diri; atau suatu keadaan
melepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyulitkan, bahkan
menjengkelkan.
Karakteristik
istirahat menurut Narrow (1967)
1.
Merasakan
bahwa segala sesuatu dapat diatasi.
2. Merasa
diterima.
3. Mengetahui
apa yang sedang terjadi.
4. Bebas
dari gangguan ketidaknyamanan.
5. Mempunyai
sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan.
6. Mengetahui
adanya bantuan sewaktu memerlukan.
Fisiologi tidur
Merupakan pengaturan
kegiatan tidur yang melibatkan hubungan mekanisme serebral secara bergantian
agar mengaktifkan dan menekan pusat otak untuk dapat tidur dan bangun. Sistem
pada batang otak yang mengatur siklus atau perubahan dalam tidur adalah BSR (bulbar synchronizing regional) dan RAS (reticular activating system).
Fungsi dan tujuan tidur,
antara lain :
· Menjaga
keseimbangan mental, emosional, dan kesehatan.
· Menurunkan aktivitas stress
pada paru-paru, sistem kardiovaskuler, endokrin, dll.
· Memulihkan kepekaan normal
dan keseimbangan antar susunan saraf.
· Memulihkan
kesegaran dan fungsi organ tubuh.
Gangguan atau masalah
kebutuhan tidur, antara lain :
a. Insomnia
b. Hipersomnia
c. Parasomnia
d. Enuresis
e. Apnea
tidur dan mendengkur
f.
Narkolepsi
g. Mengigau
h. Gangguan
pola tidur secara umum
6. Kebutuhan Menghindari dari rasa
nyeri
A.
Pengertian Nyeri
Nyeri
adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya rangsangan fisik
dari serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik,
fisiologis, maupun emosional.
Klasifikasi
nyeri
Secara
umum, klasifikasi nyeri dibagi dua, yakni :
1)
Nyeri Akut
Merupakan nyeri yang timbul secara
mendadak dan cepat menghilang, tidak melebihi enam bulan, serta ditandai dengan
adanya peningkatan tegangan otot.
2)
Nyeri Kronis
Merupakan nyeri yang timbul secara
perlahan-lahan, biasanya berlangsung dalam waktu yang cukup lama, yaitu lebih
dari enam bulan.
Jenis-jenis stimulus nyeri, diantaranya
:
1.
Trauma
pada jaringan tubuh
2.
Gangguan
pada jaringan tubuh
3.
Tumor
4.
Iskemia
pada jaringan
5.
Spasme
otot
7. Kebutuhan
Melaksanakan aktivitas/kegiatan
Kebutuhan akan
kegiatan contohnya adalah bergerak, yang merupakan salah satu ciri-ciri dari
makhluk hidup.
8. Kebutuhan
Stimulasi
Kebutuhan stimulasi
meliputi berbagai kegiatan yang merangsang semua indera (pendengaran,
penglihatan, sentuhan, membau, mengecap), merangsang gerakan kasar dan halus,
berkomunikasi, emosi-sosial, kemandirian, berpikir, dan berkreasi. Kebutuhan
stimulasi bermain sejak dini akan besar pengaruhnya pada berbagai kecerdasan
anak (multipel inteligen).
9 . Kebutuhan
seksualitas
Merupakan kebutuhan dasar
manusia berupa ekspresi perasaan 2 individu secara pribadi yg saling
menghargai, memperhatikan, dan menyayangi, sehingga terjadi sebuah hubungan
timbal balik antara kedua individu tersebut.
Seksualitas meliputi
bagaimana seseorang merasa tentang diri mereka dan bagaimana mereka
mengkomunuksikan perasaan tersebut terhadap orang lain melalui tindakan yang
dilakukannya, seperti sentuhan, ciuman, pelukan, senggama, atau melalui
perilaku yang lebih halus seperti isyarat gerak tubuh, etiket, berpakaian, dan
perbendaharaan kata.
Raharjo
(1999) menjelaskan bahwa seksualitas merupakan suatu konsep, kontruksi sosial
terhadap nilai, orientasi, dan perilaku yang berkaitan dengan seks.
Kesimpulan
Kebutuhan adalah sesuatu
yang harus tercukupi bagi makhluk hidup untuk melangsungkan hidupnya sebagai
tujuan untuk bertahan hidup, Kebutuhan Fisik manusia merupakan bagian dari
kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan
dasar manusia dibagi menjadi kebutuhan
fisik, psikologis dan sosial. Kebutuhan fisik harus dipenuhi lebih dahulu
karena merupakan kebutuhan yang terbesar meliputi nutrisi, istirahat, oksigen, eliminasi,
kegiatan seksual,Dll.
Daftar Pustaka
http://bangkongcrazy.blogspot.co.id/2014/07/makalah-kesehatan-kebutuhan-fisik.html
Anonim. 2011. Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi. http://kapukpkusolo.blogspot.com.
Bengkulu, Boy. 2009. Konsep Personal Hygiene. http://hidayat2.wordpress.com
Nasrul, Erdy. (2000). Pengalaman Puncak Abraham Maslow. Ponorogo:
Center for Islamic and Occidental Studies CIOS-ISID Gontor.
G. Goble, Frank. (1992). Mazhab Ketiga: Psikologi Humanistik
Abraham Maslow, terj The Third Force, The Psycology of Abraham Maslow oleh
Drs. A. Supratiknya. Yogyakarta: kanisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar