1.
Pengertian Kebutuhan Manusia
Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti
makanan, air, keamanan dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan
hidup dan kesehatan. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah
teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami hubungan antara kebutuhan
dasar manusia pada saat memberikan perawatan. –
Dasar kebutuhan manusia adalah terpenuhinya tingkat
kepuasan agar manusia bisa mempertahankan hidupnya. Peran yang utama
adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia dan tercapainya suatu kepuasan bagi
diri sendiri serta kliennya, meskipun dalam kenyataannya dapat memenuhi salah
satu dari kebutuhan membawa dampak terhadap perubahan system dalam individu
(biologis, intelektual, emosional, social, spiritual, ekonomi, lingkungan,
patologi dan psikopatologi).
2. Teori Kebutuhan Dasar Manusia
menurut Jean Waston
Jean Waston dalam memahami konsep keperawatan terkenal
dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolok ukur pandangan
Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson
ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling
berhubungan di antaranya adalah:
- Kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi.
- Kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitas dan istirahat, kebutuhan seksual.
- Kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi dan kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
3.
KARAKTERISTIK MANUSIA YANG
MEMPENGARUHI KEBUTUHAN DASAR
1. Semua
manusia mempunyai kebutuhan dasar yang
sama, persepsi individu terhadap kebutuhan bervariasi.
2. Manusia
menempatkan prioritas kebutuhannya secara relatif.
3. Bila
kebutuhan datang Individu mempunyai
berbagai cara untuk merespon kebutuhan tersebut.
4. Kebutuhan
dasar saling berhubungan.
5. Kebutuhan
dapat timbul oleh stimulasi eksternal atau internal.
6. Kgagalan
dalam pemenuhan kebutuhan dapat menyebabkan sakit.
7. Walaupun
kebutuhan dasar manusia tetap ditemui tetapi beberapa pemenuhannya dapat
ditunda.
Kebutuhan
dasar manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor berikut :
1. Penyakit. Adanya penyakit dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan pemenuhan pemenuhan kebutuhan, baik secara fisiologis maupun psikologis, karena beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan besar dari biasanya.
2. Hubungan Keluarga. Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatan pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak ada rasa curiga, dan lain-lain.
3. Konsep Diri. Konsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi seseorang. Konsep diri yang sehat menghasilkan perasaan positif terhadap diri. Orang yang merasa positif tentang dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat, sehingga mudah memenuhi kebutuhan.
4. Tahap Perkembangan. Sejalan dengan meningkatnya usia manusia mengalami perkembangan. Setiap tahap perkembangan tersebut memiliki kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial maupun spiritual, mengingat berbagai fungsi organ tubuh mengalami proses kematangan dengan aktivitas yang berbeda untuk setiap tahap perkembangan.
1. Penyakit. Adanya penyakit dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan pemenuhan pemenuhan kebutuhan, baik secara fisiologis maupun psikologis, karena beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan besar dari biasanya.
2. Hubungan Keluarga. Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatan pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak ada rasa curiga, dan lain-lain.
3. Konsep Diri. Konsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi seseorang. Konsep diri yang sehat menghasilkan perasaan positif terhadap diri. Orang yang merasa positif tentang dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat, sehingga mudah memenuhi kebutuhan.
4. Tahap Perkembangan. Sejalan dengan meningkatnya usia manusia mengalami perkembangan. Setiap tahap perkembangan tersebut memiliki kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial maupun spiritual, mengingat berbagai fungsi organ tubuh mengalami proses kematangan dengan aktivitas yang berbeda untuk setiap tahap perkembangan.
4.
komponen kebutuhan dasar manusia / pasien
meliputi:
1. Pernafasan
2. Kebutuhan makan dan minum
3. Eliminassi
4. Posisioning
5. Kebutuhan tidur dan istirahat
6. Kebutuhan dalam berpakaian
7. Cara mempertahankan suhu tubuh dan
memodifikasi lingkungan
8. Kebersihan tubuh
9. Kondisi lingkungan
10. Komunikasi
11. Ibadah dan keyakinan
12. Pekerjaan sehari-hari
13. Kebutuhan bermain dan rekreasi
14. Kebutuhan belajar dan mengguna
5. Macam-Macam Kebutuhan Dasar Manusia
1.
Menurut Maslow
Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan
atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai
yang paling tinggi (aktualisasi diri). Hierarchy of needs (hirarki kebutuhan)
dari Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki 5 macam kebutuhan yaitu
physiological needs (kebutuhan fisiologis), safety and security needs
(kebutuhan akan rasa aman), love and belonging needs (kebutuhan akan rasa kasih
sayang dan rasa memiliki), esteem needs (kebutuhan akan harga diri), dan
self-actualization (kebutuhan akan aktualisasi diri).
- Kebutuhan
fisiologis (Physiological)
Jenis kebutuhan ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar semua manusia seperti, makan, minum, menghirup udara, dan sebagainya. Termasuk juga kebutuhan untuk istirahat, buang air besar atau kecil, menghindari rasa sakit, dan seks. Jika kebutuhan dasar ini tidak terpenuhi, maka tubuh akan menjadi rentan terhadap penyakit, terasa lemah, tidak fit, sehingga proses untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya dapat terhambat. Hal ini juga berlaku pada setiap jenis kebutuhan lainnya, yaitu jika terdapat kebutuhan yang tidak terpenuhi, maka akan sulit untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. - Kebutuhan
rasa aman dan perlindungan (Safety and security needs)
Ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah terpenuhi secara layak, kebutuhan akan rasa aman mulai muncul. Keadaan aman, stabilitas, proteksi dan keteraturan akan menjadi kebutuhan yang meningkat. Jika tidak terpenuhi, maka akan timbul rasa cemas dan takut sehingga dapat menghambat pemenuhan kebutuhan lainnya - Kebutuhan
akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki (love and Belonging needs)
Ketika seseorang merasa bahwa kedua jenis kebutuhan di atas terpenuhi, maka akan mulai timbul kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki. Hal ini dapat terlihat dalam usaha seseorang untuk mencari dan mendapatkan teman, kekasih, anak, atau bahkan keinginan untuk menjadi bagian dari suatu komunitas tertentu seperti tim sepakbola, klub peminatan dan seterusnya. Jika tidak terpenuhi, maka perasaan kesepian akan timbul. - Kebutuhan
akan harga diri (esteem needs)
Kemudian, setelah ketiga kebutuhan di atas terpenuhi, akan timbul kebutuhan akan harga diri. Menurut Maslow, terdapat dua jenis, yaitu lower one dan higher one. Lower one berkaitan dengan kebutuhan seperti status, atensi, dan reputasi. Sedangkan higher one berkaitan dengan kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, prestasi, kemandirian, dan kebebasan. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka dapat timbul perasaan rendah diri dan inferior. - Kebutuhan
aktualisasi diri (Self Actualization)
Kebutuhan terakhir menurut hirarki kebutuhan Maslow adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Jenis kebutuhan ini berkaitan erat dengan keinginan untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi diri. Menurut Abraham Maslow, kepribadian bisa mencapai peringkat teratas ketika kebutuhan-kebutuhan primer ini banyak mengalami interaksi satu dengan yang lain, dan dengan aktualisasi diri seseorang akan bisa memanfaatkan faktor potensialnya secara sempurna.
2.
Menurut Anthony Robbins
Sebenarnya manusia itu punya
6 kebutuhan dasar (dipopulerkan oleh Anthony Robbins):
- Kepastian / kenyamanan
- Variasi / ketidakpastian
- Merasa unggul / signifikan
- Cinta / hubungan
- Bertumbuh
- Berkontribusi
Silakan acuhkan 6 hal ini bila anda tidak ingin
membuat hidup anda menjadi jauh lebih baik. 6 hal ini begitu dasar, sehingga
manusia akan melakukan apapun untuk memenuhinya. Baik dengan
cara sehat atau tidak sehat, yang penting terpenuhi!!
1. Kepastian / kenyamanan
Semua manusia butuh kepastian bahwa akan ada
pasangannya yang memberikan kenyamanan untuk dia. Ini makanya wanita akan
uring-uringan kalau anda hanya pacaran tanpa ada niat untuk menikahinya.
2. Variasi
Setelah ada kepastian, manusia butuh variasi. Butuh
sedikit ketidak-pastian. Sedikit tantangan. Ini yang membuat hidup jadi lebih
hidup. Betul?
3. Merasa unggul /
signifikan
Setiap manusia, siapapun dia pasti butuh merasa
didengarkan. Butuh ‘dianggap’. Makanya bila kita terus-menerus ‘menginjak’
manusia, dia pasti akan melawan.
4. Cinta / hubungan
Anda, saya, siapapun itu butuh dicintai. Butuh
hubungan antar manusia. Entah dicintai oleh lawan jenis, atau sesama jenis.
Bila tidak dapat cinta dari lawan jenis, maka cinta dari sesama jenispun akan
diterima.
Empat kebutuhan dasar di atas dimiliki oleh semua
manusia.
Sekali lagi saya ulangi karena penting, dengan
cara APAPUN harus terpenuhi. Entah dengan cara sehat atau tidak.
5. Bertumbuh
Bila tidak bertumbuh manusia mati. Bukankah Darwin
mengatakan bahwa yang bertahan hidup bukan yang paling kuat atau yang paling
pintar? Namun yang paling mau berubah / bertumbuh.
6. Kontribusi
Sebagian manusia butuh berkontribusi. Sudah bukan
materi lagi yang menjadi fokusnya, namun kesempatan untuk memberikan lebih.
Saya rasa di negara kita, ada orang-orang dahsyat seperti ini.
3. Kebutuhan Manusia Terhadap Agama
Karl Marx mengatakan:” Agama adalah candu
masyarakat. Marx tahu bahwa candu adalah zat yang dapat menimbulkan halusinansi
dan membius. Candu tetap berpengaruh buruk kepada si pemakai walaupun
mendatangkan fantasi. Maka, menurut Marx, fungsi yang dimainkan agama dalam
kehidupan masyarakat, sama seperti candu pada diri seseorang. Dengan agama,
penderitaan dan kepedihan yang dialami oleh masyarakat yang terekploitasi,
dapat diringankan melalui fantasi tentang dunia supernatural tempat dimana
tidak ada lagi penderitaan dan penindasan. Lain halnya dengan Sigmund Freud
yang merasa bahwa dia tidak menemukan suatu alasan untuk percaya adanya Tuhan,
shingga ia menganggap ritual keagamaan tidak punya arti dan manfaat apapun dalam
kehidupan ini. Ia yakin bahwa ide-ide agama tidak datang dari Tuhan Yang Esa
ataupun Tuhan-tuhan yang lain, sebab tuhan-tuhan itu memang tidak ada.
Namun demikian, tidak semua pemikir Barat dan
para pujangganya memusuhi agama. Ada di antara mereka yang bijaksana, yang
telah bebas dari pengaruh peradaban ateis-materialistis. Mereka sadar bahwa
akidah merupakan hajat mental psikologis. Di antara para pemikir tersebut
adalah James Jeans, yang memulai hidupnya sebagai seorang skeptis yang tidak
mempercayai adanya Tuhan. Setelah mengadakan penyelidikan ilmiah yang mendalam,
akhirnya ia sampai kepada pemahaman bahwa problem-problem ilmiah yang besar
tidak dapat dipecahkan kecuali dengan mengakui adanya Tuhan.
Faktor-Faktor Manusia Memerlukan Agama
Dr. Yusuf Al-Qaradhawy dalam bukunya “Madkhal
li-Ma’rifatil Islam”-Pengantar KajianIslam- menyebutkan paling tidak ada lima
faktor yang menyebabkan manusia butuh terhadap agama, lima faktor itu bisa
dijabarkan sebagai berikut:
1. Kebutuhan akal terhadap pengetahuan mengenai
hakikat eksistensi terbesar.
Betapapun cerdasnya manusia, jika hanya dengan
akalnya ia tak akan bisa menjawab dengan pasti pertanyaan: darimana ia
berasal?, kemanakah ia setelah mejalani hidup ini? dan untuk apa ia hidup?.
Banyak filosof dan pemikir yang mencoba mencari jawaban pertanyaan-pertanyaan
ini, namun tak ada jawaban pasti yang dapat mereka berikan. Karenanya tak
mengherankan jika jawaban- jawaban itu berbeda-beda satu dengan yang lain. Ini
terjadi karena jawaban- jawaban yang mereka berikan hnya didasarkan pada
asumsi-asumsi dan prasangka. Jawaban pasti terhadap pertanyaan-pertanyaan di
atas, hanya bisa didapatkan melui agama dan itu pun tidak semua agama. Sebab
pada hakikatnya jawaban pasti itu adalah berasal dari Tuhan yang menciptakan manusia
dan jagat raya ini. Dan saat ini hanya Islamlah yang mempunyai sumber autentik
firman Tuhan, yaitu Al-Qur’an. Selain Al-Qur’an semua sudah tercampur
denganperkataan manusia, bahkan ada yang murni hasil karya manusia namun
dianggapfirmanTuhan.
2.Kebutuhan fitrah manusia
Bukti yang paling jelas menunjukkan bahwa secara
fitrah manusia butuh terhadap agama adalah kenyataan bahwa semua bangsa
mengenal kepercayaan terhadap dzat yang dianggap agung. Baik itu bangsa yang
primitif maupun yang berperadaban, yang di barat maupun yang di timur, yang
kuno maupun yang modern. Sedangkan orang-orang yang mengaku tidak percaya
terhadap Tuhan, itu sebenarnya adalah hanya sebuah pelarian dari rasa kecewa
terhadap agama yang mereka lihat. Padahal yang salah adalah ajaran agama itu
dan sama sekali itutidak membuktikan bahwa Tuhan tidak ada.
Tentang kebutuhan fitri terhadap agama ini Allah
berfirman :
فأقم وجهك للدين حنيفا , فطرت الله التى
فطر النا س عـليها
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada
agama (Allah). (Tetaplah ata
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia
menurut fitrah itu”.(Qs.Ar-Rum:30)
3. Kebutuhan manusia terhadap kesehatan jiwa dan
kekuatan rohani
Kehidupan manusia tak selamanya mulus tanpa
kerikil dan batu sandungan. Ada saat-saat gembira, bahagia, damai dan tentram
namun juga ada saat dimana ia sedih, gundah, menderita dan tertimpa musibah.
Disaat jiwa sedang dalam kondisi lemah seperti itulah semakin terasa ia
membutuhkan kekuatan yang bisa mengembalikan rasa bahagia, tentram dan damai
yang hilang. Atau paling tidak ia bisa menghadapi semua itu dengan jiwa yang
besar, ketabahan dankesadaran. Keyakinan dan keimanan terhadap agamalah sumber
kekuatan itu. Sebab hanya agamalah yang mengajarkan tentang kepercayaan
terhadap takdir, tawakkal, kesabaran, pahala dan siksa. Dengan kepercayaan
terhadap takdir ia bisa dengan mudah menerima kenyataan. Dengan tawakkal ia
tidak akan terlalu kecewa jika ternyata jerih payahnya tak sesuai dengan harapan.
Dan dengan kepercayaan terhadap pahala dan siksa ia akan bisa segera bangkit
kembali tatkala didzalimi orang lain. Dengan kepercayaan semacam itulah jiwa
akan menjadi sehat dan rohani akan menjadi kuat.
Tentang kaitan antara agama dan kesehatan jiwa ini
Dr. Karl Bang memberikan kesaksian: “Setiap pasien yang berkonsultasi padaku
semenjak tiga puluh tahun yang lalu yang berasal dari seluruh penjuru dunia,
ternyata sesungguhnya penyebab sakit mereka adalah kurangnya keimanan dan
goyahnya akidah mereka. Sementara mereka tidak akan mendapatkan kesembuhan
kecua lisetelah mereka mengembalikan keimanan mereka”.
4. Kebutuhan masyarakat terhadap motivasi dan
disiplin akhlak.
Hukum dan peraturan jelas tidak bisa menjamin
bahwa anggota sebuah masyarakat akan bisa melaksanakan kebaikan, menunaikan
kewajiban dan meninggalkan larangan. Sebab hukum dan peraturan itu tidak bisa
menciptakan motivasi dan menumbuhkan kedisiplinan. Karena memanipulasi hukum
adalah suatu hal yang mungkin terjadi dan mencurangi peraturan adalah bukan hal
sulit untuk dilakukan.
Hukum dan peraturan hanyalah sebuah perwujudan
dari pengawasan eksternal, dan itu tidak cukup sampai di situ. Masyarakat
membutuhkan motivasi internal yang kita kenal dengan hati nurani. Dengan
membina hati nurani inilah seorang manusia akan termotivasi untuk melakukan
kebaikan dan meninggalkan keburukan dengan sukarela walaupun tanpa ada
pengawasan dari manusia dan tekanan dari hukum dan peraturan.
Peran pembinaan terhadap hati nurani inilah yang
tak dapat dilakukan selain oleh agama. Apalagi agama juga mengajarkan adanya
“pengawasan melekat” oleh Tuhan terhadap seluruh perbuatan manusia. Motivasi
hati nurani dan “pengawasan melekat” seperti inilah yang bisa menjamin suburnya
nilai-nilai kebaikan dan akhlak mulia dalam masyarakat.Marilah kita simak
kata-kata Voltair berikut ini:
“Mengapa kalian meragukan eksistensi Tuhan,
padahal kalau bukan karena Tuhanniscaya istriku telah mengkhianatiku (berbuat
serong) dan pembantuku telahmencuri hartaku”.
5. Kebutuhan masyarakat kepada solidaritas dan
soliditas.
Agama sesungguhnya memiliki peran yang sangat
besar urgensinya dalam mempererat hubungan antara manusia satu sama lain, dalam
status mereka semua sebagai hamba milik satu Tuhan (Allah) yang talah
menciptakan mereka dan dalam status mereka semua sebagai anak dari satu bapak
(Adam) yang telah menurunkan mereka, terlebih lagi dengan persaudaraan akidah
dan ikatan iman yang dibangun oleh agama diantara mereka.
Bahkan ikatan akidah dan keimanan ini mampu
melampaui batas-batas bangsa, suku, warna kulit, jenis kelamin dan melebihi
ikatan darah dan kekerabatan. Maka tidak mengherankan jika kita menemukan
mereka mencintai yang lainnya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri, rela
mengorbankan nyawa demi saudaranya dan berlinang air mata karena penderitaan
saudaranya di negeri lain meskipun dipisahkan jarak beribu-ribu kilo meter.
Dengan cinta dan pengorbanan semacam itulah sebuah masyarakat menjadi solid dan
kokoh dalam menjalankan agama.
Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa di muka bumi
ini sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain.
Melalui kesempurnaannya itu manusia bisa berpikir, bertindak, berusaha, dan
bisa menentukan mana yang benar dan baik. Di sisi lain, manusia meyakini bahwa
dia memiliki keterbatasan dan kekurangan. Mereka yakin ada kekuatan lain, yaitu
Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta. Oleh sebab itu, sudah menjadi fitrah manusia
jika manusia mempercayai adanya Sang Maha Pencipta yang mengatur seluruh sistem
kehidupan di muka bumi. Dalam kehidupannya, manusia tidak bisa meninggalkan
unsur Ketuhanan. Manusia selalu ingin mencari sesuatu yang sempurna. Dan
sesuatu yang sempurna tersebut adalah Tuhan. Hal itu merupakan fitrah manusia
yang diciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada Tuhannya.
6.
Kebutuhan Primer Sekunder Dan
Tersier
Di bawah ini akan diberikan jenis,macam aneka
ragam definisi atau pengertian dari tiap-tiap kebutuhan manusiaselama hidupnya
di dunia :
a. Kebutuhan Manusia Berdasarkan Tingkat
Kepentingan / Prioritas)
1.Kebutuhan Primer (kebutuhan pokok) Kebutuhan
primer adalah kebutuhan yang haus dipenuhi untuk mempertahankan kelangsungan
hidup manusai, seperti : dapat hidup sehat, berpakaian, dan berteduh serta
memperoleh pendidikan. Kebutuhan primer ini apabila tidak dipenuhi dapat
menimbulkandampak yang negatif.
2. Kebutuhan Sekunder (Pelengkap) Kebutuhan
sekunder adalah kebutuhan yang pemenuhannyasetelah kebutuhan primer terpenuhi.
Contoh kebutuhan skunder adalahkebutuhan akan radio, TV, atau sepeda motor bagi
masyarakat yangpendapatannya masih tergolong rendah.
3. Kebutuhan Tersier / Mewah / LuxKebutuhan
tersier atau kebutuhan mewah adalah kebutuhan yang biasanya dipenuhi setelah
kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder dipenuhi. Contoh kebutuhan tersier
adalah kebutuhan akanmobil, alat rumah tangga mewah, dan perhiasan mahal.
b. Kebutuhan Manusia Berdasarkan Sifat
1. Kebutuhan Jasmani / Kebutuhan
FisikKebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungandengan badan lahiriah
atau tubuh seseorang. Contohnya sepertimakanan, minuman, pakaian, sandal, pisau
cukur, tidur, buang airkecil dan besar, seks, dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan Rohani / Kebutuhan MentalKebutuhan
rohani adalah kebutuhan yang dibutuhkanseseorang untuk mendapatkan sesuatu bagi
jiwanya secara kejiwaan. Contohnya seperti mendengarkan musik, siraman rohani,
beribadahkepada Tuhan Yang Maha Esa, bersosialisasi, pendidikan,
rekreasi,hiburan, dan lain-lain.
c. Kebutuhan Manusia Berdasarkan Waktu
1. Kebutuhan SekarangKebutuhan sekarang adalah
kebutuhan yang benar-benardiperlukan pada saat ini secara mendesak. Contoh
adalah kebelet pipis,makan karena sangat lapar, pengobatan akibat kecelakaan,
dan lainsebagainya.
2. Kebutuhan Masa DepanKebutuhan masa depan
adalah kebutuhan yang dapat ditundaserta dipenuhi di lain waktu di masa yang
akan datang. Contoh yaitupergi haji, pendidikan tinggi, pahala untuk bekal
akherat, membelimobil toyota yaris terbaru, dan lain sebagainya.
d. Kebutuhan Manusia Berdasarkan Subjek / Subyek
Penggunanya
1. Kebutuhan Individual / Individu /
PribadiKebutuhan individu adalah jenis kebutuhan yang dibutuhkanoleh orang
perseorangan secara pribadi. Contohnya adalah sikat gigi,menuntut ilmu, sholat
lima waktu, makan, dan banyak lagi contohlainnya.
2. Kebutuhan Sosial / KolektifKebutuhan sosial
adalah kebutuhan akan berbagai barang danjasa yang digunakan untuk memuaskan
kebutuhan sosial suatukelompok masyarakat. Contohnya adalah jalan umum,
penerangantempat umum, berserikat mengeluarkan pendapat,
berbisnis,berorganisasi, dan lain-lain.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar