Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan
Lingkungan Indonesia) “Suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.”
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan
derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di samping masalah perilaku
masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan memberikan
kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat.
Ciri-ciri lingkungan sehat:
lingkungan yang terhindar dari hal – hal yang menyebabkan
gangguan kesehatan seperti limbah cair, limbah padat dan limbah gas. Juga
terhindar dari binatang – binatang pembawa bibit penyakit, zat kimia berbahaya,
polusi suara berlebihan serta hal – hal lain.
Untuk
mendapatkan dan menerapkan pengertian lingkungan sehat, ada banyak aspek yang
harus dipenuhi dan selalu diperhatikan.
1. Ketersediaan air minum yang bersih
Tidak bisa
dipungkiri bahwa minum adalah kebutuhan paling pokok bagi kita. Banyak cara
dilakukan untuk mendapatkannya sekalipun harus ditebus dengan berbagai cara.
Namun bukan
sembarang air yang dibutuhkan untuk menunjang kesehatan. Air yang diminum harus
dipastikan terhindar dari hal – hal yang menyebabkan penyakit. Air kotor, air
terkontaminasi limbah, air tercampur zat kimia atau pewarna, air yang tidak
dimasak adalah contoh-contoh air yang tidak layak untuk diminum karena dapat
menjadi sebab timbulnya penyakit.
2. Makanan dan minuman yang menyehatkan
Salah satu
faktor lingkungan sehat yang mendukung kesehatan individu adalah ketersediaan
makanan dan minuman yang menyehatkan.
Pastikan
makanan dan minuman yang kita konsumsi bersama keluarga penuh nutrisi dan
terhindar dari penyebab penyakit. Tidak perlu mewah yang penting bersih dan
steril. Jangan jajan sembarangan di pinggir jalan. Jangan konsumsi makanan dan
minuman yang sudah basi atau sudah kedaluwarsa. Jangan konsumsi makanan dan
minuman yang tubuh kita tak bisa menerima karena alergi atau lainnya.
3. Pengelolaan air buangan
Sehari-hari
kita tidak bisa terlepas dari kebutuhan air. Tidak hanya untuk minum, air juga
kita gunakan untuk kebutuhan mandi, cuci muka, cuci tangan, bersih – bersih
setelah buang hajat, mencuci peralatan dapur, mencuci pakaian, mencuci
kendaraan, menyiram tanaman. Selain itu ada lagi air yang tidak kita sediakan
di rumah tapi, selalu ada bila musim hujan datang yaitu air hujan yang
menyirami rumah kita.
Adanya
berbagai aktifitas di atas yang tidak lepas dari air mengharuskan kita
memikirkan kemana air itu akan terbuang. Jika air buangan ini dibiarkan
menggenang di sekitar rumah, tentu sangat tidak bagus. Selain mengganggu
pemandangan, aroma tak sedap dari air buangan juga menjadi polusi tersendiri.
Belum lagi nanti menjadi sarang nyamuk dan penyakit.
Usahakan air
buangan ini dialirkan ke tempat yang semestinya agar tidak menimbulkan berbagai
gangguan.
4. Pembuangan sampah padat
Sampah padat
meliputi dua jenis sampah yaitu sampah organik dan non organik.
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari alam seperti sayuran, dedaunan, buah-buahan, sisa makan atau sisa-sisa makhluk hidup seperti kotoran hewan, bangkai binatang dan sebagainya. Sampah organik, baik diolah atau tidak akan terurai dan kembali ke alam karena sampah ini bisa membusuk.
Sampah non organik adalah sampah yang tidak bisa atau tidak mudah membusuk seperti plastik, kaleng, kayu, batu dan sebagainya.
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari alam seperti sayuran, dedaunan, buah-buahan, sisa makan atau sisa-sisa makhluk hidup seperti kotoran hewan, bangkai binatang dan sebagainya. Sampah organik, baik diolah atau tidak akan terurai dan kembali ke alam karena sampah ini bisa membusuk.
Sampah non organik adalah sampah yang tidak bisa atau tidak mudah membusuk seperti plastik, kaleng, kayu, batu dan sebagainya.
Karena
perbedaan sifat antara keduanya, maka pengelolaan dan pembuangannya pun
berbeda. Sampah organik langsung bisa ditanam di dalam tanah sehingga menjadi
kompos. Untuk sampah non organik, jangan ditaman begitu saja dalam tanah. Lebih
baik dikumpulkan dalam wadah tersendiri, kemudian dijual kalau memungkinkan.
Kalau sudah tak punya nilai jual, lebih baik dibakar sehingga yang tinggal
hanyalah sisa-sisa pembakaran, bukan sampah yang menumpuk.
5. Mengendalikan vektor atau serangga pengganggu
Vektor
adalah istilah untuk serangga pengganggu atau serangga penular penyakit. Ada
banyak serangga yang dapat ditemukan di dalam rumah dan di luar rumah kita
seperti semut, lalat, nyamuk, kecoa, laba-laba dan sebagainya. Kebanyakan dari
mereka adalah penggangu bahkan membawa bibit penyakit. Karena itu, perlu
dilakukan upaya pengendalian. Jangan biarkan sisa – sisa makanan bertebaran
karena dapat mengundang semut – semut berdatangan. Jangan biarkan air
menggenang dalam waktu lama karena bisa jadi sarang nyamuk. Jangan lupa
bersihkan sudut – sudut ruangan agar tak dibangun sarang laba-laba.
6. Hindarkan pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
Tak urung
jika manusia makan dan minum, maka ada sisa olahan dalam tubuh yang harus
dikeluarkan yang disebut ekskreta. Ekskreta ini biasanya berupa feses dan
urine. Ekskreta manusia harus diatur sedemikian rupa pembuangannya agar tidak
menimbulkan pencemaran baik pencemaran tanah, air tanah maupun udara.
7. Ketersediaan fasilitas MCK yang layak
Kebutuhan
mandi, cuci dan buang air adalah suatu keharusan bagi manusia. Dalam suatu
lingkungan sehat, ketersediaan fasilitas yang layak untuk ketiga hal tersebut
merupakan hal yang tidak bisa diabaikan. Sekalipun tidak tiap rumah memiliki
fasilitas Mandi, Cuci, dan Kakus atau MCK, adanya MCK umum bagi warga dirasa
sudah cukup, apalagi jika masing – masing warga memiliki fasilitas MCK di
rumahnya, tentu saja lebih baik.
Fasilitas
MCK yang layak meliputi bangunan yang layak dan tertutup, ada air jernih yang
selalu berganti baik itu berupa kran atau berupa bak, serta pembuangan yang
baik.
8 Menghindari pencemaran udara
Lingkungan
sehat dan bersih selalu ditandai dengan kualitas udara yang ada. Jika udara
penuh polusi, itu menandakan bahwa kondisi lingkungan tidak sehat. Kondisi
udara rentan menimbulkan berbagai penyakit yang berhubungan dengan pernafasan
seperti influenza, bronkitis, ispa, paru – paru dan sebagainya.
Hindarkan
juga lingkungan kita dari asap rokok karena barang yang satu ini sudah terkenal
sebagai penyebab berbagai macam penyakit. Terlebih jika asap rokok terhirup
oleh anak-anak dan balita.
Salah satu
hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga kualitas udara adalah menjaga agar
lingkungan kita tetap hijau oleh pepohonan dan tanaman. Biarkan mereka tumbuh
rimbun dan mengayomi. Jangan hanya karena ada pembangunan semua pepohonan
dibabat hingga habis tanpa ada penanaman baru.
9. Hindarkan lingkungan dari kebisingan
Bagaimanapun
asri dan sejuknya lingkungan, kalau masih sering terdengar suara bising bahkan
memekakkan membuat lingkungan tidak lagi dikatakan lingkungan sehat. Warga
menjadi tidak nyaman dan tidak bisa konsentrasi menjalani aktifitas sehari –
hari. Upayakan tidak ada kesempatan buat hal – hal yang menimbulkan kebisingan
seperti membuat polisi tidur di jalanan agar tidak dibuat kebut – kebutan
pengendara motor.
Tujuan pengelolaan lingkungan
hidup
Pengelolaan lingkungan hidup
merupakan proses yang berkelanjutan. Proses pengelolaan ini tidak hanya
berjalan satu waktu saja, tetapi terus-menerus. Melalui penerapan pengelolaan
lingkungan hidup dapat terwujud kedinamisan dan harmonisasi antara manusia
dengan lingkungannya.
Pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan untuk tujuan-tujuan tertentu. Tujuan
pengelolaan lingkungan hidup dirumuskan dibawah ini.
- Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya.
- Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana
- Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup
- Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan generasi mendatang.
Pengelolaan lingkungan hidup yang kita
lakukan memiliki sasaran dalam pelaksanaannya. Sasaran pengelolaan hidup
disebutkan berikut ini.
- Tercapainya keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan hidup
- Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindak melindungi serta membina lingkungan hidup
- Terjaminnya kepentingan generasi masa sekarang dan generasi masa depan
- Tercapainya kelestarian lingkungan hidup
- Terkendalinya pemanfaatan sumber daya
- Terlindunginya NKRI terhadap dampak usaha atau kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran atau perusakan lingkungan hidup.
Cara menciptakan lingkungan sehat
Langkah-langkah tersebut di antaranya
adalah:
- Memberikan kesadaran tentang arti penting lingkungan yang bersih kepada masyarakat, terutama pada anak-anak agar kesadaran tersebut bisa tumbuh sejak usia dini. Membiasakan hidup bersih sejak usia anak-anak tentu lebih membuahkan hasil yang luar biasa daripada pembiasaan diri pada usia setelahnya. Alasannya tentu saja berkaitan dengan kesadaran yang berhasil muncul melalui kebiasaan. Anak-anak tidak perlu diperintah ataupun dipaksa untuk senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungannya. Mereka diberi contoh dan pemahaman akan pentingnya kebersihan, maka hal itu akan menancap dan dilakukan dengan maksimal dan sebaik mungkin dalam kehidupannya. Mereka akan terus mengingat dengan baik hal positif yang sering dilakukannya dengan kesadaran tanpa adanya rasa takut, khawatir ataupun was-was jika belum berhasil melakukan upaya menjaga kebersihan. Mereka akan terus belajar dan berlatih karena lingkungan sekitarnya memberikan contoh dan pemahaman dengan benar.
- Buatlah tempat sampah yang memisahkan antara sampah organik dan non organik. Hal ini penting dilakukan agar memudahkan upaya untuk menanggulangi timbunan sampah. .Jika sampah organik berhasil dipisahkan, maka akan mudah untuk merencanakan langkah positif terhadap sampah. Sampah adalah komponen yang begitu dekat dengan kehidupan manusia. Dan seringkali dalam pembuangannya menimbulkan banyak permasalahan. Untuk itu, haruslah dipikirkan cara yang paling tepat untuk dapat mengelola sampah ini termasuk dalam pembuangan mulai dari tahap di rumah tangga sampai di tempat pembuangan terkahir. Atau juga bagaimana cara untuk mendaur ulang sampah agar masih dapat untuk dipergunakan kembali.
- Buatlah jadwal rutin untuk melakuan aktivitas pembersihan lingkungan secara terjadwal. Melalui jadwal, maka kita akan membiasakan diri disiplin menjaga kebersihan lingkungan. Tidak masalah meski ada kendala di tengah pelaksanaannya. Tapi hal penting adalah keseriusan dan keberlanjutan hidup bersih serta sehat Kita tak akan mendapatkan atau merasakan manfaat dari lingkungan yang bersih tanpa adanya kemauan dari diri kita sendiri untuk melakukan pembersihan lingkungan. Dan hal ini seharusnya dijadikan sebagai sebuah kebiasaan hidup. Bukan lagi sebagai hal yang hanya dilakukan sesekali namun haruslah dijadwal atau diagendakan secara rutin.
- Buatlah sebuah aktivitas kreatif untuk mengelola sampah non organik menjadi sebuah benda yang bersifat produktif dan bisa menghasilkan uang. Hal ini dapat diketahui beragam informasinya melalui beragam media, baik cetak maupun online. Sejatinya saat ini telah banyak ditemukan ide kreatif untuk mengelola kembali sampah menjadi barang yang lebih berguna. Kita dapat mencontoh ide yang sudah ada atau memikirkan ide lain yang berbeda. Poin yang terpenting adalah bahwa sampah tersebut dapat untuk kembali diolah tanpa memberikan beban yang lebih bagi alam dan lingkungan.
- Biasakan untuk membuang sampah pada tempatnya. Hal ini akan sangat bermanfaatjika diberikan juga kepada anak-anak, sehingga akan menjadi sebuah pola perilaku yang tercipta di bawah sadar. Seperti yang telah disebutkan bahwa masalah sampah adalah masalah yang klasik. Namun dapat dipercahkan dengan banyak hal yang sederhana. Dengan membiasakan untuk membuang sampah ke tempat sampah yang benar adalah hal awal untuk menanggulangi masalah sampah ini.
Kesimpulan
Memiliki Lingkungan Sehat adalah idaman keluarga
sehat tentunya, hal tersebut dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari,
mulai dari diri kita pribadi, tempat tinggal yang bebas dari sampah akan
membuat kita beserta anggota keluarga kita sehat terhindar dari berbagai
penyakit. Dalam kalimat lain, pengertian lingkungan sehat adalah lingkungan
yang terhindar dari hal – hal yang menyebabkan gangguan kesehatan seperti
limbah cair, limbah padat dan limbah gas. Juga terhindar dari binatang –
binatang pembawa bibit penyakit, zat kimia berbahaya, polusi suara berlebihan
serta hal – hal lain. Untuk itu peran kita dalam menjaga lingkungan amatlah
penting dan tidak dapat dihindari karna sehat berawal dari diri kita sendiri
mulailah sadar akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar