Sejak awal penciptaannya Planet Bumi, bahkan
seluruh alam semesta selalu mengalami evolusi, bahkan pada saat tertentu
mengalami revolusi. Walaupun diakui masih banyak hal yang sifatnya spekulatif,
telah disusun suatu silsilah evolusi yang berawal dari sejenis bakteri yang
bersel satu yang hidup sekitar 3,5 milyar tahun lalu.
Pada jalur yang sama dengan kelahiran Echinodermata (a.l. bintang laut) muncul generasi ikan sekitar 500 juta tahun lalu. Jenis ikan osteolepiform yang siripnya mempunyai tulang pada sekitar 400 juta tahun kemudian melahirkan generasi hewan berkaki empat, amfibi dan reptil, termasuk dinosaurus. Kelak dari keluarga dinosaurus pada masa Jurassic (208 - 144 juta tahun lalu) lahir generasi burung. Jenis reptil mirip mamalia (Synapsida) melahirkan generasi mamalia sekitar 200 juta tahun lalu.Dalam keluarga hominoid terdapat gibon dan hominid yang mencakup orangutan, gorila, dan simpanse. Hominid berpisah dari gibon sekitar 17 juta tahun lalu. Dalam silsilah evolusi hominid ini makhluk serupa manusia (hominini) dikelompokan pada asal jalur yang samadengan gorila dan simpanse.
Pada jalur yang sama dengan kelahiran Echinodermata (a.l. bintang laut) muncul generasi ikan sekitar 500 juta tahun lalu. Jenis ikan osteolepiform yang siripnya mempunyai tulang pada sekitar 400 juta tahun kemudian melahirkan generasi hewan berkaki empat, amfibi dan reptil, termasuk dinosaurus. Kelak dari keluarga dinosaurus pada masa Jurassic (208 - 144 juta tahun lalu) lahir generasi burung. Jenis reptil mirip mamalia (Synapsida) melahirkan generasi mamalia sekitar 200 juta tahun lalu.Dalam keluarga hominoid terdapat gibon dan hominid yang mencakup orangutan, gorila, dan simpanse. Hominid berpisah dari gibon sekitar 17 juta tahun lalu. Dalam silsilah evolusi hominid ini makhluk serupa manusia (hominini) dikelompokan pada asal jalur yang samadengan gorila dan simpanse.
Penempatan manusia pada silsilah evolusi
seperti itulah yang memicu penolakan pada teori evolusi. Dalam keyakinan Islam,
manusia diciptakan secara khusus untuk menjadi khalifah di bumi. Ada beberapa
hipotesis yang berusaha menjelaskan evolusi mereka. Namun yang telah disepakati
hanyalah Homo sapiens berasal dari Homo erektus. Ada yang berpendapat Homo
habilis cenderung tidak bisa digolongkan sebagai Homo
("manusia"), mungkin jenis paranthropus berotak besar. Kemampuan
berbicara Homo habilis belum sempurna. Alat-alat batu yang dihasilkannya
pun tidak menunjukkan eksperimen kreatif. Kalau demikian, yang sudah meyakinkan
secara ilmiah sebagai manusia adalah sejak generasi Homo erektus.
Teori
pertama menyatakan manusia purba yang telah menyebar ke berbagai wilayah terus
berevolusi menurunkan generasi manusia modern. Manusia modern yang kini
ada berasal dari sisa manusia purba di Afrika sekitar 100.000 tahun lalu.Eksistensi manusia di Planet Bumi sudah bertahan selama ratusan
ribu tahun, yaitu sejak Nabi Adam AS dan Siti Hawa diturunkan. Pandangan
konvesional dari evolusi manusia menyatakan bahwa manusia berevolusi
di lingkungan dataran sabana di Afrika Gaya hidup asli manusia adalah pemburu dan
pengumpul,yang diadaptasikan ke sabana, adegan yang disarankan dalam evolusi
manusia. Perkampungan manusia menetap bergantung pada kedekatannya dengan
sumber air dan, bergantung pada gaya hidup, sumber daya
alam lainnya seperti lahan subur untuk menanam hasil panen dan menggembalakan ternak atau, sesuai dengan musim tersedianya
mangsa/makanan. Dalam kurun waktu 200 tahun dari 1800 sampai 2000, populasi
dunia telah bertambah pesat dari
satu hingga enam milyar.
Tekanan populasi manusia
terhadap lingkungan semakin menguat, padahal disisi lainnya kapasitas
sumberdaya alam dan lingkungan dalam mendukung kehidupan manusia terus
menyusut. Sebagaimana diungkapkan oleh Maslow (1970) manusia adalah makhluk
hidup yang cukup unik dalam kehidupan dasar hidupnya. Kalau pada makhluk hidup
di luar manusia kebutuhan dasar mereka lebih utama pada kebutuhan fisiologis
untuk bertahan hidup, walaupun sebagai pelengkap kebutuhan mereka juga memiliki
naluri fisik bagi keamanan eksintesinya. Demikian pula manusia juga membutuhkan
keamanan fisik, ketentraman dan perlindungan fisik lainnya. Lebih dari itu
menurut Maslow manusia juga membutuhkan rasa kebanggaan atau kehormatan diri
dan kehormatan antarsesama. Kebutuhan yang terakhir ini termasuk dalam
kebutuhan psikologis atau kebutuhan kejiwaan. Jadi kebutuhan manusia yang paling hakiki dapat dikelompokan
sebagai kebutuhan fisiologis, fisik dan pisikologi, dan pemenuhan akan
kebutuhannya ini merupakan kewajiban dan hak azasi setiap orang.
1.
KEBUTUHAN FISIOLOGI
·
Keamanan dan Ketahanan Pangan
Dari
kebutuhan fisiologi tersebut terlihat bahwa keamanan pangan (food safety)
merupakan kriteria penting dalam mewujudkan ketahanan pangan yang kokoh di
samping ketersediaan pangan (food avaibility), keterjangkauan pangan (food
accessibility), penerima pangan (consumer acceptability atau
consumeability).
·
Lingkungan dan keamanan
pangan
Pada dasarnya pangan yang kita makan selain untuk memenuhi
kebutuhan tubuh karena lapar tetapi juga yang penting adalah karena zat melalui
gizinya digunakan oleh tubuh untuk untuk membangun tubuh dan mempertahankan
kehidupan.
·
Pencemaran bahan kimia
Penurunan tingkat keamanan pangan selain karena cemaran bakteri
patogen,juga sering terjadi karena cemaran bahan kimia dalam lingkungan.cemaran
bahan kimia yang berasal dari kegiatan manusia seperti kegiatan industri dapat
tersebat malalui udara, atau melalui air dan tanah ke dalam ikan, tanaman atau
hewan. Penyebab utama pencemaran pada pangan adalah udara, air atau tanah yang
tercemar oleh bahan-bahan kimia. Contoh keracunan pangan karena bahan kimia
lainnya adalah kasus keracunan yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1985.
·
Upaya meningkatkan
keamanan pangan
Dari segi pengawasan, ada dua cara utama yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan keamanan pangan, yaitu (1) Upaya pencegahan (Preventive
Control), dan (2) Upaya penindakan secara hukum (Law Enforcement).
·
Tindakan represif
Kebutuhan dasar fisiologi tersebut diatas untuk memperoleh
kesehatan fisik, masih dapat di perkuat dengan ditopang oleh latihan fisik seperti
olahraga, yoga, pijat refleksi, dan sebagainya.Dalam keadaan demikian,
ketahanan fisiologi pangan akan sulit dapat dicapai, sehingga derajat
kesehatannya pun akan menurun, dan resiko sakit kan membuhtuhkan kesimbangan
kembali untuk mendapatkan setatus kesehatan.Untuk itu diperlukan tindakan
represif atau kuratif). Jadi kecukupan pangan yang tidak yang tidak tercapai
itu perlu diatasi dengan berbagai cara :
a. dengan berbagai suplemen seperti vitamin A,B,C,D,E,dan
sebagainya.juga dengan suplemen minyak ikan,omega 3,6,9,bawang putih dan
lain-lainnya .
b. dengan minum jamu, yang berfungsi ganda. secara umum para penjual
jamu dikenal sebagai penjual obat, seperti obat cabe lempuyang, brotowali,
beras kencur dan sebagainya. padahal di sisilain fungsi apa yang disebut jamu
itu juga berfungsi sebagai suplemen dalam gizi sehari-hari seperti kencur,
jahe, kunir, dan sebagainya.jadi sebernanya penjual jamu itulebih tepat disebut
sebagai penjual suplemen makan.
c. akhirnya kalau benar jatuh sakit akan di perlukan obat, untuk mana
diperlukan profesi farmakologi (ilmu tetang obat-obatan). Jadi berbagai obat
seperti streptomycin, penniciline, amoxyline (antibiotik), Imodium (antidiare),
laxatine (menguras isi perut), dan sebagainya adalah preparat yang berfungsi
sebagai obat.
2.
KEBUTUHAN FISIK
·
Perlindungan
Manusia
memerlukan perlindungan fisik, berupa perumahan yang aman untuk dihuni, bebas
dari keadaan atau tatanan Alam yang dapat menimbulkan resiko seperti gempa
bumi,aman dari letusan gunung api, longsor, banjir, badai, dan sebagainya.jadi
singkatnya berada di satu ruang yang aman
·
Ketentraman
Ketenteraman
sosial adalah perlindungan dari kericuhan yang ditimbulkan oleh manusia seperti
pencurian, perampokan, teror dan huru-hara lainnya. Perlindungan terhadap
gangguan manusia diharapkan diperoleh dari ketenteraman yang dijamin dengan
hukum dan peraturan perundangan-undangan bikinan manusia.
3. KEBUTUHAN PSIKOLOGIS
Kebutuhan dasar manusia keberadaanya dalam lingkungan hidup juga menimbulkan masalah sikap kejiwaannya.Jadi pada dasarnya pengaruh lingkungan terhadap kejiwaan seseorang dapat bersifat internal, eksternal, maupun transendental.
Kebutuhan dasar manusia keberadaanya dalam lingkungan hidup juga menimbulkan masalah sikap kejiwaannya.Jadi pada dasarnya pengaruh lingkungan terhadap kejiwaan seseorang dapat bersifat internal, eksternal, maupun transendental.
·
Faktor internal
Faktor internal yang mempengaruhi seseorang dapat
berbeda-beda.Faktor internal sendiri meliputi jatidiri,empati, dan alttruisme.
·
Faktor eksternal
Dalam kehidupan bermasyarakat, kita juga sangat mendapatkan
pengaruh faktor eksternal, yakni faktor perilaku kepedulian sesama dan faktor
kehormatan.
·
Faktor transendental
Tuhan menciptakan manusia dengan segenap perangkat dan pengada
agar selalu berupaya meningkatkan kesejahteran hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar